MEDAN, kaldera.id – Meskipun pembangunan infrastruktur di Kota Medan saat ini bisa dikatakan cukup massif, ternyata masih ada warga yang menggunakan rakit untuk pergi ke sekolah. Hal ini dialami warga Jalan Starban Gang Bilal, Lingkunggan 10 Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia.
Warga sekitar harus menggunakan rakit atau getek untuk menyeberangi sungai yang menjadi akses keluar masuk lingkumgan, bahkan berangat ke sekolah.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi 4 DPRD Medan Rommy Van Boy dalam rapat evaluasi realisasi anggaran 2024 dengan Dinas Sumber Daya Aair Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan di Ruang Rapat Komisi 4 Gedung DPRD Medan, kemarin.
Politisi Golkar itu menuturkan sejumlah warga mengeluhkan kepada mereka ketika melakukan kunjungan ke kawasan itu beberapa waktu lalu. Masyarakat setempat kesulitan akses keluar masuk tempat tinggal mereka karena harus menggunakan rakit.
“Anak sekolah kesulitan menyeberang Sungai Babura. Apalagi ketika sungai meluap. Mereka harus menaiki rakit,” ungkap Rommy.
Untuk itu Rommy mendesak Pemko Medan segera membangun jembatan penyeberangan di kawasan itu. “Kasihan warga apalagi anak sekolah selalu terancam bahaya saat melewati sungai,”tegasnya.
Ketua Komisi 4 DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak meminta Dinas SDABMBK agar persoalan di atas menjadi perhatian serius. “Kita berharap persoalan diatas menjadi skala prioritas,” ucapnya.
Plh Kadis SDABMBK Kota Medan Gibson Panjaitan mengatakan, hal itu akan menjadi perhatian pihaknya. Namun untuk melakukan perbaikan pihaknya harus mendapatkan rekomrndasi dari Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS). “Kami sangat berharap dukungan DPRD Medan untuk koordinasi dengan BWSS dapat lebih cepat,” ujar Gibson. (reza)