Komisi XI Dorong BI Fokus di PEN

Gus Irawan Pasaribu
Gus Irawan Pasaribu

JAKARTA, kaldera.id- Komisi XI DPR RI menyetujui Rencana Anggaran Tahunan Bank Indonesia (RATBI) 2021, dengan komponen anggaran penerimaan operasional sebesar Rp27,75 triliun dan anggaran pengeluaran operasional sebesar Rp 12,23 triliun.

“Komisi XI berkesimpulan, Bank Indonesia dalam pelaksanaan RATBI 2021 memprioritaskan penanganan Covid-19 terutama Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kemudian, mengoptimalkan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai implementasi kebijakan moneter dan makroprudensial juga harus dioptimalkan. Selain itu, memperkuat cyber security pada Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dan teknologi keuangan atau fintech,” kata Gus Irawan Pasaribu di , Jakarta, Senin (7/12/2020).

Terkait pengelolaan sumber daya manusia, Bank Indonesia didorong untuk terus memperhatikan kualitas SDM yang berbasis kinerja, merit sistem, dan sistem remunerasi dengan rasio yang lebih merata. Selanjutnya, Komisi XI juga mendorong adanya peningkatan sistem penganggaran juga yang berkaitan dengan tujuan dan tugas Bank Indonesia dengan anggaran operasional, anggaran kebijakan, input, output, outcome, dan kinerja Bank Indonesia.

“Bank Indonesia akan melaksanakan anggaran tahunan secara efisien dan efektif dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, melaksanakan pengaturan dan pengawasan makroprudensial, serta melakukan kerjasama internasional, untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Terakhir, Bank Indonesia juga akan mewujudkan komitmen Kinerja Bank Indonesia sesuai dengan Indeks Kinerja Utama Bank Indonesia Tahun 2021,” ujar Gus Irawan Pasaribu.

Berdasarkan hasil kesimpulan yang disepakati, rencana anggaran penerimaan operasional Bank Indonesia dengan jumlah Rp 27,75 triliun di tahun 2021, secara rinci terdiri dari penerimaan hasil pengelolaan aset valas sebesar Rp 27,69 triliun, penerimaan operasional kegiatan pendukung sebesar Rp 23,3 miliar, dan penerimaan administrasi sebesar Rp 33,4 miliar. (armin nasution)