Banjir Sidimpuan, Puluhan Hektar Sawah dan Ternak Warga Gagal Panen

PADANGSIDIMPUAN, kaldera.id – Banjir yang merendam ratusan rumah warga di Desa Goti Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara beberapa waktu lalu juga menyebabkan kerugian bagi petani dan peternak di Desa Manunggang Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.

Puluhan hektar sawah warga terpaksa gagal panen dan kolam perikanan warga juga ikut hancur. Salah seoranh petani yang mengalami kerugian, Nur Saini Harahap (52) mengatakan, hampir 1 hektar lahan sawah miliknya mengalami gagal panen akibat banjir beberapa hari yang lalu. Menurutnya, banjir tersebut merupakan banjir kiriman dari Aek Kali Mati.

“Lahan sawah milik saya juga terkena imbas banjir kiriman dari Aek Kali Mati. Saya bekerja dan bertahan hidup dari lahan pertanian sawah ini. Namun kami banyak yang mengalami gagal panen,” ucapnya, Sabtu (26/9/2020).

Nur Saini mengatakan, selain tingginya curah hujan, terjangan banjir juga berasal dari hulu Aek Kali Mati. Sebab, saat ini tengah ada pengerjaan proyek galian C. “Disana ada proyek galian C, dan kalau hujan deras lahan sawah kami akan tergenang mencapai 1 meter,” tuturnya.

Terpisah, Zul Akhir Harahap (48), pengusaha peternakan dan perikanan mengatakan, selama 5 tahun beternak ayam dan ikan nila, dirinya mengaku memang sudah sering mengalami banjir. Namun, banjirnya masih terbilang biasa lantaran bisa di atasi warga. Tetapi, sejak adanya proyek galian C di hulu Aek Kali Mati membuat jalur air menghantam dek pembatas hingga meluap ke lahan peternakan.

“Banjir yang terjadi belakangan ini cukup parah dan menghantam dek pembatas antara aliran air sehingga mengenai lahan peternakan dan perikanan milik saya,” terangnya.

Dia berharap kepada pemerintah agar turun langsung meninjau lokasi penyebab banjir tersebut, agar pemerintah melihat jeritan rakyat. “Saya harap pemerintah turun langsung ke lokasi penyebab banjir yang mengenai lahan sawah dan ternak ikan milik warga,” pintanya.

Sementara itu, Kadis Pertanian Kota Padangsidimpuan, Parhimpunan Siregar, mengatakan pihaknya sudah melakukan pendataan dan tengah melakukan upaya pencegahan.

“Sudah dilakukan pendataan/ inventarisasi kerusakan lahan petani yang diakibatkan banjir. Tindakan selanjutnya adalah mengevaluasi data dan perencanan upaya penanggulangan kerusakan yang ada,” kata Parhimpunan.(amir harahap)