3.000 Orang Nobar dan Sholat Gerhana Matahari Cincin di Medan

Ribuan warga memadati Kampus UMSU untuk menyaksikan gerhana matahari cincin, Kamis (26/12/2019)
Ribuan warga memadati Kampus UMSU untuk menyaksikan gerhana matahari cincin, Kamis (26/12/2019)

MEDAN, kaldera.id – Sekitar 3.000 orang warga Kota Medan dan sekitarnya memadati kampus UMSU di Jalan Panglima Denai, Medan, Kamis (26/12/2019) mulai pukul 9.00 WIB. Mereka ingin menyaksikan langsung fenomena alam, gerhana matahari cincin (GMC) sekaligus mengikuti sholat gerhana.

Nonton bareng (nobar) GMC ini digelar oleh Observatorium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Kepala OIF UMSU Dr Arwin Juli Rakhmadi Butarbutar di Medan, mengatakan secara keilmuan momen GMC di Indonesia baru akan terjadi 12 tahun lagi, GMC berikutnya baru akan melintasi Indonesia pada tanggal 2031.

Lailawati, 53, warga Medan Sunggal, yang ditanyai kaldera.id, mengatakan, dia sengaja datang ke lokasi ini karena ingin mengikuti Sholat Gerhana Matahari dan menyaksikan langsung proses gerhana. “Saya jauh dari Sunggal mau lihat ini. Dekat rumah ada juga sholatnya, tapi tidak ada alat khusus melihat gerhana. Jadi kami ke sini,” kata Lailawati di kampus UMSU.

Gerhana Matahari Cincin seperti har ini, sebelumnya pernah terjadi di Indonesia pada Agustus 1999. Arwin menambahkan, manusia di bumi akan menikmati Gerhana Matahari Cincin atau Total tergantung pada jarak antara Bumi, Bulan, dan Matahari. Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika bulan berada pada titik yang lebih jauh dari bumi. “Sehingga, meski pun ia berada segaris dengan matahari dan bumi, piringannya yang lebih kecil tak bisa menghalangi seluruh cahaya matahari,” terangnya.

Saat berita ini diturunkan sedang berlangsung penyerahan rekor MURI untuk UMSU yang menyediakan 3.000 kacamata khusus untuk melihat gerhana matahari cincin. Sebelumnya sekitar pukul 10.15 WIB, warga juga sudah melaksanakan Shalat Gerhana. (finta rahyuni)