MEDAN, kaldera.id – Setelah membuat heboh media sosial dan diancam pidana oleh RSUP H Adam Malik, pelaku penyebar hoax virus corona atau COVID-19 (coronavirus) di Medan, menemui Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan, kemarin.
Apa alasan pria berinisial F berinisiatif menemui Kadis Kesehatan? Kaldera.id pun mencoba menggalinya dari Alwi yang dikenal cukup komunikatif. Alwi mengaku tidak mengenal pria itu sebelumnya. Menurut Alwi, pria tersebut, membuat video hoax yang menghebohkan itu, bersumber sebuah blog dengan pengunjung 2.000 lebih. “Dia percaya blog itu,” kata Alwi, Selasa (18/2/2020).
Begitu respon pemerintah sangat keras tentang penyebar hoax virus corona (coronavirus), di mana menyamakannya dengan aksi terorisme, blognya langsung tutup. “Begitu blog tutup, yang bersangkutan gelisah karena meneruskan info tanpa kroscek yang teliti.
Dia sangat ketakutan dan berupaya menjumpai Dinkes Provsu. Tapi tak berani. Akhirnya minta bantu sama Ketua KNPI Sumut,” ujarnya.
Lantas kenapa pria itu tidak membuka identitasnya? Menurut Alwi yang bersangkutan saat menemui dirinya, tidak mengenakan masker. “Dia warga Sumut. Saya yang suruh pakai masker. Waktu jumpa saya, dia tidak pakai. Kasihan dia bisa diburu masyarakat. Menurut saya, dia meminta maaf dengan tulus. Saya sudah mengingatkan dengan keras, agar tidak terulang lagi. Peringatan kita ditembuskan kepada seluruh yang lainnya untuk tidak menyebar hoax,” katanya.
Kadis Kesehatan Mediasi dengan RSUP H Adam Malik
Mengenai rencana RSUP H Adam Malik yang akan mengadukan penyebar hoax itu, Alwi berharap itu tidak terjadi. Dia pun akan memfasilitasi pertemuan dengan pihak RSUP H Adam Malik. “Kita sudah ada komunikasi dengan direksi adam malik. Sudah disepakati langkahnya,” ungkap Alwi.
Kata Alwi, untuk masalah COVID-19 ini Dinas Kesehatan Provsu jadi koordinatornya. “Jadi saya harapkan semuanya menyesuaikan dengan langkah yang kita ambil. Pekerjaan kita masih banyak. Masalah covid19 ini belum selesai. Kita fokus ke masalah sesungguhnya, mengurangi masalah lain yang bisa dikurangi. Tidak perlu ke ranah hukum.”
“Kita sebaiknya banyak melakukan upaya Kesiapsiagaan dan penanggulangan COVID-19. Kalau masih ada waktu kita setelah upaya ini, sebaiknya kita banyak berdoa, semoga kita di Sumut dan seluruh masyarakat Indonesia, terlindung dari ganasnya virus corona (coronavirus),” beber Alwi.(f rozi)