Puluhan warga Jalan Waru dan Jalan Sengon geruduk penginapan Prime INN, pada Jumat (29/5/2020) dini hari.
Puluhan warga Jalan Waru dan Jalan Sengon geruduk penginapan Prime INN, pada Jumat (29/5/2020) dini hari.

MEDAN, kaldera.id – Puluhan warga Jalan Waru dan Jalan Sengon geruduk penginapan Prime INN, pada Jumat (29/5/2020) dini hari. Peristiwa ini bermula dari seorang pria yang kabur dari penginapan itu dalam kondisi bugil.

Protes warga itu bermula saat melihat seorang pria lari dari dalam hotel keluar dengan tidak menggunakan busana. Melihat kejadian itu, warga langsung menghampiri pria yang tidak berbusana itu. Dari penuturannya, ia mengaku mau diperas oleh dua waria dan seorang perempuan di kamar lantai dua hotel tersebut.

“Tolong bang, tolong saya bang. Saya mau dirampok oleh mereka,” ucap pria yang tidak menyebutkan identitasnya itu.

Saat mendengarnya minta tolong dan tidak berbusana alias bugil, warga yang sedang duduk kemudian menghentikan larinya, dan bertanya. “Kenapa kau ?, ada apa ini, kok bisa telanjang kau ?,” kata Doli warga sekitar.

Pria bugil itu kemudian menceritakan awal mulanya peristiwa yang dialaminya sampai tidak memakai sehelai benangpun ditubuhnya. “Awalnya saya kenalan dengan cewek melalui aplikasi Mi Chat bang. Kemudian aku disuruhnya datang ke hotel OYO (Prime Inn) ini. Dengan iming-iming berhubungan badan. Tetapi setelah berada di dalam, saya tidak mengetahui adanya dua orang waria, dan mau menjebak saya dengan meminta uang jutaan rupiah,” ujarnya.

Melihat adanya keresahan yang terjadi, kemudian warga meminta kepada petugas yang berjaga di Hotel Prime INN untuk segera mengeluarkan kedua waria dan satu orang wanita yang melakukan pemerasan tersebut. “Keluarkan pelaku-pelaku maksiat dari kampung ini, jangan kotorin kampung kami dengan zina,” kata puluhan warga yang berteriak di depan hotel.

Pria Bugil Melapor ke Polsek

Saat warga meminta para pelaku maksiat itu untuk keluar, petugas yang menjaga hotel melarangnya. Menurutnya, warga tidak berhak melakukan pemeriksaan atau menggerebek hotel. Di saat itu pula, warga meminta kepada pria yang tidak berbusana itu untuk membuat laporan di Polsek Medan Baru, Jalan Nibung.

Setelah membuat laporan, sekira setengah kemudian, aparat kepolisian dari Polsek tiba di lokasi. Polisi kemudian meminta kepada penjaga hotel segera mengeluarkan para waria dan wanita pekerja seks komersial (PSK) tersebut dari dalam kamar. Menurut penuturan dari aparat kepolisian, para waria dan psk ini sudah sering melakukan tindakan pemerasan dengan modus berhubungan badan. “Sudah sering mereka ini, ini-ini aja orangnya,” ucap polisi yang mengenakan masker tersebut.

Melihat adanya aparat kepolisian, warga meminta kepada seluruh pengunjung hotel yang bukan suami istri untuk keluar dan menjalani pemeriksaan urine di Polsek. Selain takut jadi sarang peredaran narkoba, warga juga takut pengunjung yang tidak dikenal itu membawa wabah virus Corona atau Covid-19. (haris)