Kepsek Dipanggil Disdik, Guru Piket SMAN 8 Medan Emosi

SMAN 8 Medan.
SMAN 8 Medan.

MEDAN, kaldera.id – Kisruh antara guru SMAN 8 Medan Herbin Manurung dengan Deni Panjaitan, anak Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 8 Medan, JR Panjaitan, berbuntut panjang. Kemarin keduanya disebutkan dipanggil Dinas Pendidikan Sumut. Sementara, guru piketnya emosi saat ditanyai wartawan.

Guru piket SMAN 8 Medan emosi dan mengusir sejumlah wartawan saat ditanya soal mogoknya sejumlah siswa kelas XII, Kamis (6/2/2020). Guru perempuan itu pun mengeluarkan kalimat-kalimat kasar.

Awalnya kaldera.id bertanya kepada petugas satuan pengamanan sekolah. Informasi yang beredar Kepsek SMAN 8 Medan JR Panjaitan ataupun Herbin Manurung, sedang tidak berada di sekolah.. “Keduanya sedang tidak berada disekolah sejak tadi pagi, pergi memenuhi panggilan Kacabdis Pendidikan Sumut,” ujar petugas yang meminta namanya tak disebutkan.

Selanjutnya, kaldera.id meminta izin untuk memasuki area sekolah. Tapi hanya diperbolehkan bertemu dengan guru piket.

Guru Piket Marah-marah Gak Jelas

Saat diarahkan ke meja piket, tiga orang guru yang berada di sana tersebut menolak dimintai keterangan terkait adanya sejumlah siswa kelas XII yang mogok belajar. “Tidak ada siswa yang mogok sekolah kemarin, ada yang tidak hadir tetapi hanya absen biasa,” ujar Salah Seorang Guru Piket.

Saat dimintai keterangan lebih lanjut, salah seorang guru piket tersebut marah hingga mengusir Kaldera.id. “Mau kalian apa, mau kalian rusak sekolah kami? Sudah rusak mau kalian tambah rusak lagi. Kalian bukan meredam malah memperkeruh. jadi silahkan kalian pergi kami punyak hak untuk mengusir kalian,” tegasnya dengan nada tinggi.(zulfithri/alamsyah/pkl/frz)