MEDAN, kaldera.id – Ketua DPRD Medan, Hasyim menyambangi kediaman Nek Sarti yang berada di sebuah gubuk di pinggiran aliran Sungai Denai, Jalan Rawacangkuk IV, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Medan Denai, kemarin.
Kedatangan politisi PDI Perjuangan ini setelah menerima aduan warga adanya seorang lansia yang hidup sebatang kara di gubuk pinggiran aliran sungai. Wanita berusia 78 tahun tersebut ditinggal keluarganya sendirian di rumah tersebut sejak lama.
Kepada Hasyim, Nek Sarti mengatakan bahwa dirinya mempunyai anak dan cucu akan tetapi tidak ada yang mau memperdulikan nasibnya.
“Kebetulan ada orang di sekitar sini yang mau menolong dan mendirikan gubuk, saya pun tinggal di sini,” ucapnya.
Nek Sarti yang beberapa kali terlihat menghapus air matanya mengatakan, sejak suaminya meninggal, dirinya selalu hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya hingga terakhir tinggal di pinggiran Sungai Denai.
Ia pun mengucapkan terimakasih kepada Hasyim yang datang dan melihat kondisinya.
“Terimakasih Pak Hasyim, Bapak orang baik dan peduli kepada saya di tengah kondisi kehidupan saya masih ada yang peduli dan datang seperti Bapak. Semoga saja bapak selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat,”ucapnya dengan suara yang lirih.
Di dampingi Lurah TSM III, Muhammad Rizki dan Kepala Puskesmas Tegal Sari, Kartika, Hasyim menyampaikan rasa keprihatinan atas kondisi Nek Sarti.
Hasyim menegaskan dari sistem administrasi bahwa Nek Sarti merupakan warga Medan hanya saja tempat tinggalnya saja yang tidak ada.
Atas kepedulian warga, maka dibuatlah bangunan yang kondisinya seadanya lanjut Hasyim, mengucapkan apresiasi kepada warga yang peduli.
“Kalau kita lihat kondisi bangunan sangat mengkhawatirkan apalagi Nek Sarti tinggal seorang diri,”ujarnya.
Kepada sanak saudara termasuk anak-anaknya bisa menjaga orangtua mereka. Dengan usia seperti ini maunya ada yang menjaga dan merawat kondisinya.
”Nek Sarti ini punya anak dan cucu hanya saja tidak peduli, di mana seharusnya mereka peduli dengan kondisi orangtua apalagi dari sisi fisik juga harus ada yang menemaninya,”ucap Hasyim.
Untuk itulah, Ketua DPC PDI Perjuangan ini meminta kepada Pemko Medan dalam hal ini Kepala Dinas Sosial Kota Medan berkordinasi dengan Camat Medan Denai dan Lurah TSM III bisa memberikan solusi atau jalan terbaik agar nenek ini tinggal di Panti Jompo yang swasta.
Meski diakuinya sampai saat ini Pemko Medan belum punya panti jompo. Ke depan lanjut, Hasyim ini meminta agar Pemko Medan membangun Panti Jompo untuk menampung orangtua yang kondisinya mengalami nasib yang sama seperti Nenek Sarti.
Ia pun meminta agar pihak Puskesmas bisa memeriksa kondisi si nenek yang menurut pengakuan sudah tinggal selama dua bulan. Di akhir pertemuan, Hasyim memberikan bantuan tali asih kepada si nenek tersebut.(reza)