MEDAN, kaldera.id – Anggota DPRD Medan dari Fraksi Gabungan, Hendra DS menilai, defisitinya anggaran Pemko Medan saat ini akibat 4 proyek prioritas di Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Medan. Keempat proyek multiyears tersebut yakni, revitalisasi Stadion Kebun Bunga, pembangunan Islamic Center, pembangunan UMKM Center di USU, dan lanjutan Revitalisasi Lapangan Merdeka.
Selain keempat proyek tersebut, perusahaan umum daerah yang terus merugi menjadi penyebab lainnya.
Hendra menjelaskan, berdasarkan data neraca keuangan Pemko Medan tahun anggaran 2022 dan 2023 ternyata aset lancar Pemko Medan 2023 jauh lebih sedikit dibanding 2022.
Pada neraca Pemko Medan itu diketahui aset lancar yang ada di saldo kas daerah pada 2022 berjumlah Rp.540,060 miliar. Sementara, pada tahun anggaran 2023 jumlahnya mengalami penurunan sangat signifikan yakni menjadi Rp48,587 miliar.
“Artinya, sebesar Rp500 miliar hilang. Itulah yang membuat keuangan di Pemko Medan efisiensi,” ungkapnya.
Politisi Hanura itu juga menuturkan, dalam laporan pertanggungjawaban Walikota Medan atas penggunaan APBD 2023, defisitnya kas daerah disebabkan bertambahnya beban bayar di muka keempat proyek multiyears yang dikerjakan oleh Dinas Perumahan Kawasan dan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Medan.
Selain itu, PUD milik Kota Medan yakni, PUD Pasar, PUD Pembangunan dan PUD Rumah Potong Hewan yang terus merugi setiap tahun juga menjadi penyebab investasi jangka panjang mengalami penurunan.
“Selain beban proyek multiyears, PUD milik Pemko Medan juga jadi beban karena merugi setiap tahun. Saran kami, kalau rugi terus lebih baik PUD itu dimerger atau ditutup saja,” tegasnya.
Hendra menyebutkan, saat ini penyertaan modal Pemko Medan ke PUD pada tahun anggaran 2022 sebesar Rp.357,373 miliar dan pada tahun 2023 sebesar Rp.349,617 miliar.
“Jika terus defisit (kas daerah) maka akan berdampak pada keberlanjutan program pembangunan kota Medan ke depan,” pungkasnya. (reza)