Piala Kemerdekaan Jadi Ajang Pemanasan Timnas U-17 Menuju Piala Dunia

redaksi
11 Agu 2025 19:33
Medan News 0 2
2 menit membaca

 

MEDAN, kaldera.id – Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, menyampaikan apresiasinya kepada PSSI yang telah memfasilitasi tim mendapatkan lawan-lawan berkualitas di ajang Piala Kemerdekaan 2025. Turnamen ini menjadi bagian dari persiapan menuju Piala Dunia U-17 2025.

Menghadapi Tajikistan pada laga perdana, Selasa (11/8/2025) kickoff Pukul 19.30 WIB. Untuk semua lawan yang dihadapi, Nova mengapresias bahwa lawan yang dihadapi levelnya sangat baik.

“Untuk yang pertama saya ingin sampaikan terima kasih dulu kepada PSSI yang sudah memfasilitasi kami dalam mendapatkan lawan uji coba. Karena ini menjadi persiapan awal kami menuju World Cup U-17 dan sesuai dengan roadmap, kita agendakan ada 9 kali uji coba sebelum menuju ke World Cup,” katanya.

“Sekali lagi saya terima kasih kita dapat kesempatan bermain di turnamen Piala Kemerdekaan yang secara level lawan sangat baik. Ada Uzbekistan, Tajikistan, dan Mali,” ujar Nova.

Nova mengungkapkan, dari pemusatan latihan di Bali awal Agustus lalu, awalnya ada sembilan pemain diaspora yang dipanggil. Namun kini hanya tersisa empat pemain yang ikut Piala Kemerdekaan. Hal ini karena kendala dokumen, izin klub, hingga perbedaan usia.

“Memang mengenai pemain diaspora ini kita harus hati-hati. Ada beberapa pemain yang orang tuanya tidak memiliki paspor Indonesia sehingga tidak bisa dinaturalisasi. Selain itu ada kendala izin klub, dan ada yang usianya masih kelahiran 2010 sehingga secara gap usia berbeda. Akhirnya hanya beberapa yang tampil di Piala Kemerdekaan,” jelasnya.

Soal target di turnamen ini, Nova menegaskan tidak membebani tim dengan tuntutan juara. Ia ingin para pemain fokus berkembang dan mendapatkan pengalaman internasional.

“Kalau target secara pribadi, saya tidak memberikan target apapun kepada pemain. Saya ingin mereka berkembang dan mendapatkan pengalaman luar biasa karena level lawan sangat berbeda dibanding AFF atau Piala Asia. Mali adalah runner-up Piala Dunia U-17 sebelumnya, Uzbekistan juara Piala Asia, dan Tajikistan lolos 16 besar. Ini akan sangat membantu kami,” kata Nova.

Nova menambahkan, suasana Stadion Sumatra Utara sebagai venue pertandingan akan memberi motivasi tambahan bagi tim.

“Atmosfer stadion sangat baik karena tanpa lintasan, dukungan suporter pasti akan sangat membantu. Kami akan memberikan jam terbang internasional kepada pemain-pemain baru hasil pantauan di EPA agar mereka terbiasa menghadapi tim dengan level di atas kami,” tutup Nova.

Sementara itu, pemain Timnas U-17, Putu Panji, optimistis tim bisa memanfaatkan turnamen ini untuk mengasah kemampuan.

“Target kita di Piala Kemerdekaan ini adalah berkembang. Lawan-lawan kita kelas dunia, ada Mali dan Uzbekistan. Saya dan teman-teman ingin mempersiapkan diri agar nanti bisa bersaing di Piala Dunia,” ujar Putu.  (Reza)