Pasca Diserang, Rektor UINSU Berlakukan Kuliah Daring 2 Hari

Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Prof Nurhayati memberlakukan perkuliahan secara online atau daring (dalam jaringan). Kebijakan ini diambil usai peristiwa penyerangan yang diduga dilakukan mahasiswa HKBP Nommensen.
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Prof Nurhayati memberlakukan perkuliahan secara online atau daring (dalam jaringan). Kebijakan ini diambil usai peristiwa penyerangan yang diduga dilakukan mahasiswa HKBP Nommensen.

MEDAN, kaldera.id – Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Prof Nurhayati memberlakukan perkuliahan secara online atau daring (dalam jaringan). Kebijakan ini diambil usai peristiwa penyerangan yang diduga dilakukan mahasiswa HKBP Nommensen.

Prof Nurhayati mengatakan perkuliahan daring berlaku untuk mahasiswa di Kampus 1 UINSU Jalan IAIN dan Kampus 2 di Jalan William Iskandar. Perkuliahan daring itu berlaku mulai 11-14 November 2023.

“Pasca peristiwa penyerangan kampus II UINSU oleh sekelompok orang, Rektor UINSU memberlakukan perkuliahan mahasiswa dilaksanakan secara daring mulai 11 November sampai dengan 14 November 2023,” kata Nurhayati seperti dikutip dari laman resmi UINSU, Minggu (12/11/2023).

Nurhayati mengatakan keputusan itu diambil usai pihaknya melakukan rapat. Kebijakan itu diambil untuk menjaga kondusifitas di lingkungan kampus UINSU. Selama perkuliahan daring itu, mahasiswa dilarang untuk melakukan aktivitas di kampus.

“Mahasiswa juga dilarang melakukan aktivitas di Kampus I dan Kampus II UINSU,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Nurhayati menjelaskan awal mula peristiwa itu terjadi. Dia mengatakan awalnya ada sejumlah mahasiswa datang beramai-ramai ke UINSU. Para mahasiswa itu menerobos pengamanan kampus di pintu masuk.

“Kemudian melakukan pemukulan terhadap beberapa mahasiswa yang diduga sebagai oknum yang mereka cari,” kata Nurhayati dalam keterangannya melalui laman resmi UINSU dikutip Sabtu (10/11).

Sebelum penyerangan tersebut terjadi, Nurhayati menerangkan telah ada perselisihan yang terjadi di luar kampus. Perselisihan pun semakin memanas, puncaknya ketika sejumlah mahasiswa sempat menyerang mahasiswa UINSU.

Mahasiswa UINSU, lanjut Nurhayati, menjelaskan penyerangan tersebut diwarnai dengan pelemparan batu. Alhasil, banyak jendela dan lampu rusak.

“Lalu kelompok penyerang, semakin membabi buta melakukan perusakan terhadap sarana dan prasarana kampus. Seperti pelemparan jendela-jendela dan lampu-lampu fasilitas kampus,” jelasnya.

Lebih lanjut, penyerangan tersebut diduga dilakukan mahasiswa yang berasal dari Universitas HKBP Nommensen.

“Sebagian massa pelaku penyerangan memang secara jelas mengaku berasal dari kampus Universitas HKBP Nommensen. Kendatipun sejauh ini, pengakuan tersebut, belum bisa diverifikasi kebenarannya,” terangnya.

Akibat peristiwa ini, dua mahasiswa UINSU mengalami luka-luka. Kedua korban itu kini tengah dirawat.

Nurhayati juga menuturkan tengah bekerja sama dengan Rektor UHN Medan Dr Richard dan pihak kepolisian. Para pelaku penyerangan pun tengah diburu. (det)