FAJI Sumut, Adapatasi Kebiasaan Baru Wisata Arung Jeram
FAJI Sumut, Adapatasi Kebiasaan Baru Wisata Arung Jeram

MEDAN, kaldera.id – Memeringati Hari Kemerdekaan ke 75 Republik Indonesia Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Sumatera Utara, menggelar arung jeram di Sungai Buaya pada Selasa, 18 Agustus 2020. Kegiatan ini juga sebagai salah satu rangkaian sosialisasi adaptasi kebiasaan baru (AKB) wisata arung jeram di Sumatera Utara.

“Nama kegiatan ini Ngarung HUT ke 75 RI. Tema yang diambil, dengan semangat HUT ke 75 Republik Indonesia, kita sambut adaptasi kebiasaan baru di Wisata Arung Jeram Sumatera Utara 2020,” kata Ketua Umum Pengprov FAJI Sumut, Soekirman, Kamis (13/8/2020).

Dia menjelaskan, dalam kegiatan ini, akan dilakukan sejumlah aksi dari FAJI Sumut. Pertama, pengarungan 17 perahu karet dengan 102 penumpang, pelepasan 8 ekor burung merpati dan penaburan 2.020 ekor bibit ikan yang didominasi ikan jurung, ikan mas, dan ikan nila,” kata Soekirman.

Bupati Serdangbedagai ini menambahkan, selain itu juga akan digelar Parade 45 Bendera Merah Putih di atas perahu karet dan pemasangan umbul-umbul di 45 titik di sepanjang jalur pengarungan. Kemeriahan peringatan hari Kemerdekaan itu juga masih ditambah lagi dengan pemasangan bendera Merah Putih Raksasa di sisi jembatan Desa Mabar penghubung Kab Deli Serdang dan Serdangbedagai.

“Kami berharap masyarakat juga dapat antusias menyaksikan dan ikut serta memeriahkan perayaan kemerdekaan. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia untuk mengenang jasa para pahlawan yang sudah memperjuangkan kemerdekaan,” tukasnya.

Start di Kualasar Finish di Desa Mabar

Sekretaris Pengprovs FAJI Sumut, Elwin Reza Pahlevi, menambahkan, pengarungan juga akan diikuti langsung Ketua Umum PB FAJI Sumut dan beberapa pengurus serta masyarakat. Adapun titik start adalah jembatan Desa Kualasar, Silinda Serdangbedagai. “Finish di Jembatan Desa Mabar Deliserdang,” ujarnya.

Elwin menambahkan, kegiatan ini menjadi salah satu program FAJI Sumut untuk menyambut Adaptasi Kebiasaan Baru di wisata arung jeram. Di mana, saat ini sektor wisata ini masih ditutup karena pandemic Covid-19. Kegiatan ini menjadi awal kebiasaan baru di sektor wisata dan olahraga arung jeram. “Protokol kesehatan menjadi hal baru, selain juga keselamatan selama pengarungan. Setiap pengarung nantinya juga akan ditanggung asuransi Jagawisata,” pungkasnya.(f rozi)