Kawasan Ekowisata Manggrove Sicanang Butuh Lahan Parkir

Kegiatan Penanaman Mangrove di Kelurahan Sicanang, Selasa (11/8/2020).
Kegiatan Penanaman Mangrove di Kelurahan Sicanang, Selasa (11/8/2020).

MEDAN,kaldera.id – Pemko Medan sangat mendukung pengelolaan kawasan hutan mangrove yang berlokasi di Jalan Pulau Sicanang, Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan menjadi Ekowisata Manggrove.

Selain melestarikan hutan mangrove yang berfungsi mencegah terjadinya abrasi, kehadiran ekowisata mangrove yang dibangun mulai sejak tahun 2015 itu kini menjadi salah satu destinasi wisata alam andalan yang ada di Kota Medan.

“Dengan dukungan yang diberikan, Insya Allah Ekowisata Manggrove Sicanang menjadi salah satu destinasi wisata alam yang diandalkan di Kota Medan,” ungkap Plt Walikota Medan, Akhyar Nasution diwakili Kadis Pariwisata Kota Medan, Agus Suriono ketika menghadiri kegiatan Penanaman Mangrove di Kelurahan Sicanang, Selasa (11/8/2020).

Untuk mewujudkan hal itu, dirinya mengajak seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemko Medan mendukung pengelolaan tersebut.

Agus menambahkan, pengelolaan hutan mangrove yang dilakukan Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), juga untuk melestarikan lingkungan hidup sekaligus untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar.

Sebagai bentuk dukungan, berbagai kegiatan telah dilakukan Pemko Medan untuk mendukung pengelolaan Ekowisata Mangrove Sicanang seperti, menggelar Festival Hutan Mangrove.

Pemko Medan Dukung Pengelolaan Kawasan Hutan Mangrove

Pemko Medan juga telah memperkenalkan kawasan Ekowisata Manggrove yang memiliki luas sekitar 450 hektar kepada operator biro perjalanan se-ASEAN. “Dukungan ini sebagai bentuk tanggung jawab Pemko Medan dalam upaya mendukung pelestarian dan penyelamatan hutan mangrove,” ungkapnya.

Ke depannya Ekowisata Mangrove Sicanang diusulkan jadi kawasan konservasi. Terkait itu, pemko mengajak Pemprovsu ikut mendukung pengusulan tersebut.

Dengan demikian kawasan Ekowisata Mangrove Sicanang tidak dapat tersentuh apapun, terkecuali semata melakukan pengelolaan dan pelestarian, termasuk seluruh ekosistem yang ada di dalamnya.

Program Director Yagasu, Meilinda Suriani Harefa menyampaikan, sejak dimulai 2015, pengembangan kawasan hutan mangrove menjadi Ekowisata Mangrove Sicanang mulai membuahkan hasil.

Jumlah pengunjung yang datang saat ini setiap minggunya mencapai 500-700 orang. “Semoga Ekowisata Mangrove Sicanang akan terus berkembang dan menjadi salah satu primadona wisata di Medan sekaligus upaya dalam melestarikan lingkungan hidup,” harapnya.

Meilinda juga berharap Pemko Medan melalui pihak kelurahan maupun kecamatan dapat membantu penyediaan lokasi parkir yang baik sehingga masyarakat ketika berkunjung merasa tenang dan nyaman. Penerima penghargaan Kalpataru 2019 ini optimis, jika lokasi parkir baik, jumlah pengunjung yang datang akan meningkat lagi.(reza sahab)