Relawan Gerakan Medan Berkah (GMB) saat melaksanakan bakti sosial.
Relawan Gerakan Medan Berkah (GMB) saat melaksanakan bakti sosial.

MEDAN, kaldera.id – Sejumlah aset penting yang semula dimiliki Pemko Medan kini telah lepas ke pihak lain. Bahkan, banyak aset bersejarah diklaim pihak ketiga. Medan butuh walikota visioner agar hal serupa tak terjadi lagi.

Terbaru, Gedung Supermarket pertama di Kota Medan, Warenhuis. Gedung ini sedianya milik Pemko Medan. Kemudian diklaim milik ketiga. Gugatan pun terjadi. Hasilnya pemko kalah di pengadilan tingkat pertama. Pemko Medan banding.

Jika ditilik lebih dalam, banyak aset yang telah beralih kepemilikan. Padahal aset-aset tersebut bisa bermanfaat luas bagi masyarakat.

“Ada banyak cara menjaga dan menyelamatkan aset kita. Bisa dengan inventarisasi aset sehingga dapat diketahui jenis dan klasifikasinya,” tegas Ketua Komisi III DPRD Medan, Muhammad Afri Rizki Lubis, kemarin.

Menurut politisi Partai Golkar itu, aset Pemko Medan sudah selayaknya diselamatkan. Aset Yang bermanfaat harus dikembalikan fungsinya untuk kepentingan masyarakat. Dengan demikian, income pun bisa dimaksimalkan untuk kas daerah.

“Kan bisa dimanfaatkan dengan efisien dan efektif melalui mekanisme yang legal secara hukum tentunya. Harus sesuai peraturan perundang-undangan. Mesti transparan. Pengelolaan juga harus profesional. Sehingga mendatangkan manfaat dan generating income bagi daerah,” papar Rizki.

Dia menambahkan, Gedung Warenhuis adalah aset bersejarah yang perlu diselamatkan melalui upaya revitalisasi. Tentunya memerlukan biaya yang cukup besar. “Perlu kalkulasi yang matang,” tambahnya.

Namun begitu tetap ada jalan untuk menyelamatkannya. Salah satu cara dengan menyerahkan pengelolaannya kepada pihak swasta yang dapat merawat dan memelihara gedung bernilai sejarah tersebut dengan baik, profesional dan transparan sesuai mekanisme perundang-undangan yang berlaku.

Untuk mewujudkan pemerintahan yang mampu menjaga, menyelamatkan dan merestorasi aset, butuh sosok Walikota Medan yang visioner dan kreatif.

Sejauh ini, Walikota Medan dianggap hanya menjalankan hal yang biasa bersifat rutinitas tanpa ada terobosan.

Untuk mewujudkan pemerintahan yang visioner, sudah selayakanya Medan dipimpin oleh sosok muda.

Sebab, Medan butuh pembuat perubahan yang bisa membuat aset yang terbengkalai menjadi bernilai baik secara estetika maupun memberikan nilai tambah di bidang ekonomi.

Tentunya nemberikan dampak kesejahteraan masyarakat kota Medan. Untuk itu pastilah hanya sosok pemimpin muda yang sesuai dengan visi ini. “Yang kita butuhkan itu walikota visioner dan berpikir out the box,” tegasnya

“Sosok yang dapat mengembangkan aset daerah adalah pemimpin yang kreatif dan inovatif serta memiliki visi yang jelas,” pungkasnya.(reza sahab)