Walikota Medan, Bobby Nasution saat memberikan keterangan pers usai menyerahkan santunan dari Jasa Raharja kepada ahli waris korban kecelakaan maut di Jalan Sekip, Medan Petisah, Sabtu (4/12/2021) lalu.
Walikota Medan, Bobby Nasution saat memberikan keterangan pers usai menyerahkan santunan dari Jasa Raharja kepada ahli waris korban kecelakaan maut di Jalan Sekip, Medan Petisah, Sabtu (4/12/2021) lalu.

MEDAN, kaldera.id – Guna mencegah peristiwa di Jalan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, Sabtu (4/12/2021) lalu, Walikota Medan, Bobby Nasution bersama pihak kepolisian akan melakukan giat razia terhadap sopir angkutan kota (angkot).

Pasalnya, sopir angkot Wampu Mini trayek 123 yang menerobos palang kereta api sehingga menyebabkan kecelakaan maut dan berujung empat nyawa meninggal tersebut menggunakan narkoba dan alkohol.

Bobby ingin pihak kepolisian dan Pemko Medan berkolaborasi dengan baik. Salah satu caranya dengan merutinkan razia terutama di perizinan para sopir.

“Sopir angkutan umum kita ketahui lebih banyak sopir tembaknya dari yang berizin. Itu harus kita perhatikan. Kami minta dishub dan pihak kepolisian lebih banyak gelar operasi gabungan. Sopir itu bukan hanya bawa nyawanya sendiri, tapi orang lain. Kita harus pastikan juga sopir itu sehat fisik dan mental,” ungkap Bobby saat menyerahkan santunan dari Jasa Raharja kepada keluarga korban kecelakaan maut tersebut di Balai Kota, Senin (6/12/2021).

Tiga korban meninggal dunia yang telah teridentifikasi masing-masing mendapatkan santunan sebesar Rp50 juta. Sedangkan korban luka sudah lebih dulu disantuni biaya perawatan hingga maksimal sebesar Rp20 juta.

“Uang santunan ini saya pahami betul tidak akan bisa mengganti rasa duka pada ahli waris. Tapi inilah salah satu bentuk Kehadiran pemerintah. Semoga bisa meringankan beban. Kami doakan semoga para korban mendapat kedudukan terbaik di sisi Allah SWT,” kata Bobby.

Sementara Kepala Cabang Jasa Raharja Sumut, Thamrin Silalahi mengapresiasi Walikota Medan dan pihak kepolisian.

“Pak Wali saat kejadian langsung perintahkan perangkatnya di lokasi agar membantu. Kami sangat apresiasi itu juga kepada para personel polisi. Karena untuk mempercepat pencairan santunan harus ada data lengkap laporan dari kepolisian juga,” kata Thamrin.

Sekadar memberitahukan, dalam kecelakaan akibat diduga kelalaian sopir, empat penumpang meninggal dunia. Sedangkan enam orang mengalami luka-luka. Sementara supir Harto Manalu telah ditahan kepolisian. Harto positif gunakan narkoba dan alkohol saat mengemudikan angkot tersebut.(ali)