MEDAN, kaldera.id – Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Taufik Ririansyah menegaskan, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah guna mencegah Covid-19 varian omicron masuk ke Kota Medan.
Salah satu langkah dilakukan adalah meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tracing cepat apabila ditemukan orang terkonfirmasi varian omicron.
“Begitu langsung diketahui Covid-19, baik itu omicron atau tidak, langsung dilakukan pemeriksaan, termasuk yang kontak erat dengan pasien. Kami tidak ingin kecolongan. Bahkan kami akan isolasi sampai hasil keluar,” ungkapnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan tempat isolasi terpusat apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Jangan sampai 1×24 jam pasien yang positif tidak di isolasi. Sebab, berimbas semakin banyak yang harus di tracing. Kami ingin meminimalisir penyebaran dengan melakukan tracing secara cepat. Jadi, respon time kita harus cepat,” jelasnya.
Dinas Kesehatan Kota Medan terus berupaya mempercepat vaksinasi bagi para lansia sehingga tercipta herd immunity.
Taufik Ririansyah menyebutkan hingga saat ini jumlah lansia yang sudah divaksin sebanyak 53.79% dari target 60% yang harus dicapai. Oleh sebab itu, dirinya telah mengambil langkah cepat dengan mendatangi langsung rumah warga.
“Kedepan kita juga akan berkolaborasi dengan Disdukcapil untuk mendata lansia kita. Sehingga kita dapat melakukan vaksin berdasarkan by name by addrees,” katanya.
Capaian target vaksinasi terhadap lansia ini dikatakan Taufik Ririansyah sangat penting untuk dikejar. Sebab, capaian vaksinasi lansia ini menentukan kapan dimulainya vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
“Jadi ada aturan dari Pemerintah Pusat bahwasahnya vaksinasi anak baru dapat dilakukan apabila vaksinasi lansia sudah mencapai 60%. Untuk itu saya berharap masyarakat dapat proaktif mengajak orang tuanya untuk divaksin sehingga kita dapat segera melakukan vaksinasi bagi anak,” pungkasnya.(reza)