Talkshow Al-Qur’an dan Ekonomi digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dengan narasumber Al Ustadz Ahmad Muhaisin MA.
Talkshow Al-Qur’an dan Ekonomi digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dengan narasumber Al Ustadz Ahmad Muhaisin MA.

MEDAN, kaldera.id – Alquran dan ekonomi Islam tidak bisa dipisahkan. Pada dasarnya, Alquran sebagai Kitab Suci Umat Islam menjadi solusi setiap ada masalah.

Hal itu mengemuka saat berlangsungnya Talkshow Al-Qur’an dan Ekonomi digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dengan narasumber Al Ustadz Ahmad Muhaisin MA.

Acara digelar di arena Musabaqah Tilawatil Quran(MTQ) XXXVIII Tingkat Provinsi Sumatera Utara, di UINSU Jl.Sutomo Medan, Rabu (23/3).

Dalam paparannya,Al Ustad Ahmad Muhaisin mengingatkan,m
Pada prinsipnya penataan Alquran terkait ekonomi tidak masuk pada teknis, karena Nabi Muhammad SAW menyebutkan, kalianlah yang faham akan dunia kalian. Maka penerapan konteksnya tetap bersandar pada Alquran.

“Jika dalam pelaksanaan ada yang menyimpang, maka kembalilah pada prinsip Alquran,” katanya, sembari mengingatkan kemajuan sehebat apapun, tanpa berpedoman pada Alquran bisa hancur.

Sedangkan Dekan FEBI UINSU, Dr. Muhammad Yafiz menyampaikan, tema ini ingin menjelaskan bahwa Alquran sebagai sumber nilai-nilai dan prinsip dasar dalam kegiatan ekonomi dan bisnis.

Kata dia, setidaknya ada beberapa nilai dan prinsip dasar yang menjadi landasan filosofis aktifitas ekonomi, yakni: Ketuhanan. Keadilan. Kebebasan dan Pertanggung jawaban.

“Di dalam Alquran, Allah SWT juga menggunakan sejumlah terminologi ekonomi dan bisnis yang mengindikasikan bahwa Alquran bisa dikatakan menawarkan teologi perdagangan (bisnis) dan menjadikan ekonomi dan bisnis menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian umat Islam setelah tauhid,” sebutnya sembari menambahkan peradaban Islam tujuh abad maju karena dekat dengan agama semakin jauh akan hancur. (efri/wsp)