Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang mengelola segmen non-petikemas yaitu PT Pelindo Multi Terminal / SPMT mendatangkan 1 unit alat bongkar muat Harbour Mobile Crane (HMC) yang beroperasi 30 September 2022 di Dermaga Hatta, SPMT Branch Pelabuhan Makassar
Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang mengelola segmen non-petikemas yaitu PT Pelindo Multi Terminal / SPMT mendatangkan 1 unit alat bongkar muat Harbour Mobile Crane (HMC) yang beroperasi 30 September 2022 di Dermaga Hatta, SPMT Branch Pelabuhan Makassar

 

MEDAN, kaldera.id – Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang mengelola segmen non-petikemas yaitu PT Pelindo Multi Terminal / SPMT mendatangkan 1 unit alat bongkar muat Harbour Mobile Crane (HMC) yang beroperasi 30 September 2022 di Dermaga Hatta, SPMT Branch Pelabuhan Makassar.

Dalam siaran pers yang diterima redaksi, Selasa (11/10/2022), HMC yang didatangkan ini memiliki jangkauan boom s.d 46 m dan load capacity s.d 100 ton, serta productivity mencapai 3.500-4.000 ton per hari. HMC ini diangkut menggunakan kapal tongkang TB Mitra Utama 01 yang sandar di Pelabuhan Makassar pada Jumat (23/9) dini hari.

Kedatangan HMC ini bertujuan untuk memperkuat peningkatan layanan bongkar muat komoditas non-petikemas di Pelabuhan Makassar yang dikelola SPMT sejak 1 April 2022 silam. HMC ini direlokasi dari Pelabuhan Belawan yang juga dikelola oleh SPMT.

Sebelumnya, SPMT telah melakukan penataan kegiatan operasional bongkar muat non-petikemas di Pelabuhan Makassar melalui perencanaan operasi dan meningkatkan produktivitas dari 87,1 TGH menjadi 118,86 TGH. Hal ini juga menurunkan periode port stay kapal dari 12 hari menjadi 9 hari, dan menambahkan 1 call kapal pada bulan lalu, yaitu MV. Golden Ace dengan muatan Curah Kering 40.000 ton.

Direktur Utama Pelindo Multi Terminal, Drajat Sulistyo, mengatakan “relokasi HMC ini merupakan bentuk komitmen manajemen terhadap dukungan utk peningkatan produktivitas dan kualitas layanan pada setiap pelabuhan di Indonesia, khususnya di Makassar yang merupakan simpul utama perekonomian di Indonesia Timur”, tutup Drajat.(efri/red)