Walikota Medan, Bobby Nasution saat tiba di Desa Kutuh, Bali, Selasa (14/2/2023). Foto:Dinas Kominfo Medan
Walikota Medan, Bobby Nasution saat tiba di Desa Kutuh, Bali, Selasa (14/2/2023). Foto:Dinas Kominfo Medan

 

MEDAN, kaldera.id – Walikota Medan, Bobby Afif Nasution bersama 21 camat se Kota Medan dan beberapa kepala OPD di lingkungan Pemko Medan meninjau Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali, Selasa (14/2//2023). Desa Panglipuran merupakan desa tiga terbersih di dunia pada 2016 lalu.

Rombongan Pemko Medan, Dandim 0201/Medan Kolonel Inf Ferry Muzawwad dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda disambut langsung Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta.

Bahkan, desa ini menerima Penghargaan Kalpataru karena kebersihannya. “Selain didaulat menjadi desa terbersih di dunia, Penglipuran juga tampak masih melestarikan rumah-rumah adat hingga hutan bambu yang begitu asri,” ungkap Bobby ketika melakukan peninjauan di desa itu.

Sebelumnya rombongan Pemkot Medan mengunjungi Kantor Desa Kutuh di Jalan Melasti, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Rombongan ingin melihat dan belajar apa saja yang dibuat di Desa Kutuh, dari segi pengelolaan wisata, kebersihan hingga ketentraman yang ada.

Desa Kutuh yang berada di Kabupaten Badung merupakan salah satu desa terbaik di Indonesia. Bahkan, baru saja didaulat sebagai desa terkaya karena tidak ada lagi orang miskin dan pengangguran di desa ini.

“Secara keseluruhan Kabupaten Badung punya PAD sampai Rp5 triliun. Sangat luar biasa. Maka itu saya ingin para OPD di Pemkot Medan bisa belajar hal yang mungkin bisa diterapkan di Kota Medan,” terang Bobby.

Sementara itu, Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa menyambut baik kehadiran Pemkot Medan dan pihaknya juga memonitor di Kota Medan sedang ada pembangunan besar-besaran dalam menata kota.

“Saya lihat Medan semakin baik, dan berkembang dipimpin Pak Bobby. Saya juga ingin Kabupaten Badung diundang ke Medan, kami mau juga belajar di sana. Ini kebanggaan pula rombongan pak wali hadir ke tempat kami,” ucap I Wayan.

Selain sukses mengelola sektor pariwisata, Desa Kutuh juga sukses menjadi desa paling anti korupsi di Indonesia dengan segala birokrasi kependudukan dan lainnya yang dilaksanakan tanpa pungutan sama sekali.

“Memang saat pandemi kami terpuruk, karena andalan kami sektor pariwisata semata. Tapi.di saat itu kami belajar agar bisa memaksimalkan sektor lain, seperti pertanian dan pemberdayaan UMKM,” terang sekda.

Kepala Desa Kutuh, I Wayan Mudana menjelaskan, bahwa semangat semua pihak termasuk dukungan warga menjadi tonggak kebangkitan Desa Kutuh.

“Dulu desa kami miskin, sekarang tidak ada lagi yang miskin dan tak ada pengangguran sejak 2017. Semangat pemangku kebijakan dan warga sangat baik untuk sama-sama bangkit. Sektor pariwisata andalan kami dan terus menjaga kondusifitas,” katanya.(reza)