Diduga Kelelahan, Ibu di Jambi Meninggal Usai Lomba Balap Karung

Ibu di Jambi Meninggal Dunia Usai Ikut Lomba Balap Karung, Sempat Tertawa Lalu Pingsan Momen perayaan kemerdekaan RI yang harusnya menjadi momen kegembiraan, kini berubah menjadi berita duka cita.
Ibu di Jambi Meninggal Dunia Usai Ikut Lomba Balap Karung, Sempat Tertawa Lalu Pingsan Momen perayaan kemerdekaan RI yang harusnya menjadi momen kegembiraan, kini berubah menjadi berita duka cita.

 

MEDAN, kaldera.id – Ibu di Jambi Meninggal Dunia Usai Ikut Lomba Balap Karung, Sempat Tertawa Lalu Pingsan
Momen perayaan kemerdekaan RI yang harusnya menjadi momen kegembiraan, kini berubah menjadi berita duka cita.

Seorang ibu yang menjadi salah satu perserta lomba balap karung di Lapangan PSTM Desa Tamiai, Kerinci Jambi meninggal dunia, Kamis (17/8).

Kabar tersebut sontak gegerkan warga sekitar. Saat perlombaan, ia terlihat gembira. Bahkan ia juga tampak tertawa.

Namun kegembiraan itu berubah menjadi kepanikan tatkala ia tiba-tiba pingsan.
Wanita tersebut kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Selain warga sekitar, kabar meninggalnya seorang ibu usai lomba balap karung tersebut juga menggemparkan netizen.

Pasalnya video detik-detik saat dirinya pingsan tersebar di jagad maya.
Dalam video yang beredar, korban yang merupakan IRT tersebut terlihat tidak sadarkan diri seusai menjadi peserta lomba balap karung. Kala itu, ibu tersebut mengenakan baju berwarna putih.

Ia tampak semangat dan antusias mengikuti lomba balap karung bersama rekannya.

Bahkan, sang ibu tamapak tertawa saat perlombaan berlangsung.
Namun tiba-tiba dirinya pingsan dan terjatuh.

.

Warga yang kaget seketika langsung memberikan pertolongan pertama.
Korban kemudian dibawa ke Puskesmas.

Sayang, nyawanya tidak bisa diselamatkan. Ia dinyatakan meninggal dunia.
Dilansir TribunJambi.com, dari informasi yang dihimpun, IRT tersebut merupakan DW (39) warga Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Ia meninggal dunia sekira pukul 16.30 WIB.Kapolsek Barang Merangin, Iptu Julisman, dikonfirmasi membenarkan adanya salah seorang IRT di Tamiai yang meninggal dunia usai mengikuti lomba balap karung dalam rangka perayaan HUT RI Ke 78.

“Iya benar, tadi sore, ” ujarnya.

Konologi Kejadian

Pada pukul 15.30 WIB bertempat di Lapangan PSTM Desa Tamiai, telah dilaksanakan lomba balap karung dalam rangka HUT RI Ke-78 yang di ikuti oleh masyarakat Desa Tamiai.
Pada acara balap karung tersebut korban yang juga ikut menjadi peserta namun sesampainya di garis finis korban terlihat pusing dan terjatuh di TKP.

Korban di duga kelelahan setelah selesai melaksanakan lomba balap karung.
Melihat kejadian tersebut warga lain yang ikut menonton lomba balap karung tersebut langsung membawa korban ke puskesmas Tamiai untuk di berikan bantuan medis oleh dokter.
Sekira pukul 16.30 WIB korban dinyatakan meninggal dunia.
Dan pukul 17.00 Wib korban di bawa oleh keluarga ke rumah duka di Desa Tamiai.

Kejadian Serupa pada Perayaan Kemerdekaan Tahun 2022

Sebelumnya, seorang perempuan asal Kampung Gunung Bubut Kelurahan Cipawitra Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, juga meninggal dunia saat mengikuti lomba balap karung perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia pada Rabu (17/8/2022).

Korban bernama Rini (29), seorang ibu rumah tangga.
Dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, diduga korban mendapatkan serangan penyakit hipertensi dan baru 2 bulan lalu melahirkan seorang anak.

Kepala Polsek Mangkubumi Polres Kota (Polresta) Tasikmalaya Inspektur Satu Hartono, membenarkan kejadian itu dan langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penanganan korban.
Sesuai keterangan para saksi, korban yang semula kondisinya tak menunjukkan sedang sakit ikut perlombaan balap karung dengan ceria, tapi tiba-tiba ambruk saat berlomba dan meninggal dunia.

“Dari keterangan para saksi di lokasi kejadian, korban mengikuti perlombaan balap karung bersama warga dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI.

Korban jatuh dan kepala serta wajahnya membentur jalan aspal hingga pingsan dan tidak sadarkan diri selanjutnya warga setempat memberikan pertolongan dan langsung dilarikannya ke Klinik Kayla,” jelas Hartono kepada wartawan, Rabu malam.

Korban pun sempat dibawa ke sebuah klinik namun tak tertolong saat di perjalanan.
Sebelumnya, korban bersama ibu rumah tangga lainnya mengikuti perlombaan itu dengan ceria dan penuh canda tawa sampai akhirnya terjadi musibah tersebut.

“Keluarga korban setelah mengetahui musibah itu telah ikhlas atas kejadian itu.
Mereka tidak akan menuntut siapapun atas kejadian tersebut.
Karena, kejadian yang dialaminya itu merupakan musibah dan keluarga juga sudah memakamkannya di pemakaman umum,” tambah dia.

Sementara itu salah satu saksi mata Aef Saefudin (43), mengaku sebelum kejadian itu terjadi memang korban semangat mengikuti perlombaan balap karung.
Beberapa warga setempat sempat ada yang melarangnya karena baru dua bulan melahirkan seorang anak.

“Warga setempat berupaya menolong korban setelah jatuh ke jalan aspal, karena di bagian kepala dan wajah paling dahulu membentur.

Kami, warga melarikan menggunakan mobil ke klinik tapi nyawanya tidak tertolong setelah sampai di klinik,” jelasnya. (tribun)