Pil Kina Obat Keras, Jangan Asal Beli

Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Corona, Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Corona, Achmad Yurianto

JAKARTA, kaldera.id – Juru bicara pemerintah khusus penanganan corona, Achmad Yurianto mengingatkan chloroquine, yang sedang didatangkan pemerintah untuk menangani virus corona (Covid-19), adalah obat keras dan perlu resep dokter.

Yuri meminta kepada masyarakat tak berbondong-bondong membeli obat tersebut. Menurutnya, masyarakat juga tak perlu menyimpan obat yang dikenal dengan sebutan pil kina itu.

“Jangan ada persepsi salah, obat ini (bukan) untuk pencegahan, maka tidak perlu berbondong-bondong beli dan simpan di rumah,” kata Yuri dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (21/3/2020).

Yuri menjelaskan obat chloroquine ini telah digunakan oleh beberapa negara dan menunjukkan hasil positif. Ia menyebut obat ini digunakan untuk penyembuhan, bukan untuk pencegahan.

“Satu obat itu sudah akrab diketahui chloroquine. Itu obat digunakan untuk penyembuhan. Bukan pencegahan,” ujarnya.

Yuri lantas menyarankan agar masyarakat lebih baik mengurangi aktivitas di luar rumah sebagai langkah mencegah penyebaran virus corona. Menurutnya, karantina di rumah masing-masing juga tak akan memutus komunikasi dengan orang lain.

Pil Kina Termasuk Obat Keras

“Di rumah saja, ini yang paling penting. Kurangi frekuensi ketemu orang lain,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan sudah memesan obat untuk melawan virus corona. Jokowi menyebut obat yang akan didatangkan antara lain chloroquine sebanyak 3 juta butir dan avigan sebanyak 2 juta butir.

Obat-obat ini, kata Jokowi, akan sampai di tangan pasien melalui dokter yang berkeliling dari rumah ke rumah, rumah sakit, serta puskesmas di kawasan terinfeksi.

Selepas Jokowi menyebut dua nama obat itu, harga obat chloroqiune di pasaran langsung naik. Stok pil kina di beberapa apotek di Tangerang dan Jakarta mulai kosong.

Harga pil kina sebesar Rp18.000 per strip (12 tablet). Kini, harga pil kina per strip berkisar antara Rp19.000 hingga Rp40.000.

Tak hanya di toko ritel fisik, stok pil kina yang dijual di e-commerce juga menipis dan harganya terpantau naik. Ada pengecer yang masih menjual dengan harga Rp18.500 per strip. Namun, ada pula yang mematok harga di atas Rp100.000 per strip. (tst/fra/cnn/kaldera)