JAKARTA, kaldera.id- Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu mengatakan salah satu tantangan dalam program pemulihan ekonomi nasional adalah bagaimana meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat saat pandemi Covid-19 masih belum mereda. Saat ini, pemerintah masih fokus melanjutkan program PEN yang telah berlangsung sejak tahun 2020 di antaranya pemberian bansos, bantuan UMKM, hingga melakukan kebijakan fiskal di bidang perpajakan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Gus Irawan Pawaribu di sela-sela pertemuan tim kunjungan kerja Komisi XI DPR RI dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan OJK, Senin (15/2/2020).
“Pemerintah masih akan melanjutkan program-program diantaranya yaitu pemberian bantuan sosial melalui pemberian uang tunai kemudian juga dengan melakukan kebijakan fiskal dalam bentuk fasilitas perpajakan bagi mereka yang mempunyai penghasilan tertentu. Lalu memberikan bantuan kepada UMKM itu dilanjutkan. Jadi intinya adalah melalui bantuan sosial, termasuk program keluarga harapan itu diharapkan dapat mempertahankan daya beli yang ada,” katanya.
Politisi Fraksi Gerindra ini menilai, hal terpenting yang harus dilakukan pemerintah selain memberikan bantuan untuk kelompok menengah bawah adalah menggerakkan kelompok menengah atas untuk mau membelanjakan uangnya guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Kondisi pandemi yang belum jelas, mengakibatkan kelompok menengah atas memilih menahan dan menyimpan uangnya yang terlihat dari peningkatan simpanan Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan.
“Di satu sisi yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana menggerakkan kelompok menengah atas yang sebenarnya memiliki uang terlihat dari pertumbuhan DPK, mau membelanjakan uangnya. Nah di sinilah masalah mengenai keyakinan mereka terhadap keamanan dari pandemi ini. Karena itu memang yang menjadi penting adalah bagaimana program pemulihan kesehatan itu dapat segera terwujud,” ujar dia.(finta rahyuni)