MEDAN, kaldera.id – Jumlah korban tewas imbas kebakaran hutan di Hawaii meningkat jadi 110 orang hingga Rabu (16/8).
Gubernur Hawaii Josh Green mengatakan saat ini jaksa agung negara bagian telah ditugaskan untuk melakukan penyelidikan menyusul banyaknya kematian dan warga yang belum ditemukan.
Kebakaran hutan yang berkobar sejak pekan lalu ini menyulut kemarahan di antara masyarakat setempat. Banyak warga yang mempertanyakan sikap pemerintah dalam mengatasi masalah tahunan tersebut.
Pasalnya, meski api sudah sedemikian berkobar dan melalap banyak area, 80 sirene peringatan di Kota Maui tak ada yang berbunyi.
Padahal Hawaii adalah wilayah yang punya salah satu sistem peringatan sirene terbesar di dunia.
Administrator Badan Manajemen Darurat Maui Herman Andaya mengatakan pada Rabu (16/8) sore bahwa dirinya tak menyesal memutuskan tidak menggunakan sirene lantaran api terlanjur liar dan tak akan memengaruhi jumlah korban tewas.
Menurut dia, sirene paling utama digunakan untuk memperingatkan potensi tsunami yang mendekati daerah itu. Dia juga menilai jika sirene dibunyikan, penduduk bakal banyak yang pergi ke lereng gunung, di mana situasi justru sangat buruk di sana.
“Bahkan jika kami membunyikan sirene, itu tidak akan menyelamatkan orang-orang di lereng gunung,” kata Andaya seperti dikutip CNN.
Andaya juga berterus terang bahwa tak ada sirene di pegunungan. Sebagian besar sirene ada di garis pantai, untuk tujuan peringatan tsunami tadi.
Dia melanjutkan protokol untuk kebakaran saat ini adalah mengirimkan pemberitahuan melalui pesan teks, pesan suara dan telepon, serta lewat televisi dan radio.
“Ini adalah cara kami yang paling efektif untuk menyampaikan pesan darurat kepada publik selama kebakaran hutan,” ujarnya.
Namun demikian, pada faktanya kobaran api dengan cepat mengacaukan jaringan komunikasi. Tak jelas apakah pesan peringatan tersebut sampai ke warga sebelum api meluas.
Saat ditanya mengenai sirene ini, Green mengatakan kepada CNN bahwa “sirene ini telah menua selama beberapa dekade.”
“Beberapa sudah dilakukan pemeliharaan. Kami sedang menunggu untuk mendapatkan sirene baru. Namun beberapa rusak dan kami sedang melakukan penilaian penuh,” ucap Green.
Imbas kebakaran ini, pusat-pusat pelayanan medis di Maui “sangat penuh” karena banyaknya korban luka bakar. Air di lokasi kebakaran juga menjadi tidak aman untuk dikonsumsi. (cnn)