Foto dokumentasi 2011 saat Ahmad Doli Kurnia dan Azis Syamsuddin diapit Menko Kesra Agung Laksono dan Menpora Andi Malarangeng. Doli dan Azis sepakat bersatu soal KNPI kala itu.
Foto dokumentasi 2011 saat Ahmad Doli Kurnia dan Azis Syamsuddin diapit Menko Kesra Agung Laksono dan Menpora Andi Malarangeng. Doli dan Azis sepakat bersatu soal KNPI kala itu.

MEDAN, kaldera.id – Polemik yang terjadi pasca Musyawarah Daerah (Musda) X Golkar Sumut dinilai karena adanya organ politik yang berseberangan di dalam tubuh Partai Golkar. Semacam perseteruan klasik.

Era saat ini institusi termasuk institusi kepartaian tengah menghadapi kerentanan yang disebabkan karena ketidaktauan antar anggota kepartaian dan orientasi yang berbeda dari masing-masing anggota partai.

“Kalo orientasinya sudah beda ini yang menyebabkan partai mudah rapuh dan rawan konflik,” kata Pengamat Politik dari UIN Sumatera Utara, Faisal Riza, Rabu (26/2/2020).

Menurut Faisal polemik terjadi karena adanya suara-suara yang datang dari barisan-barisan yang merasa Golkar perlu perbaikan, namun mereka belum cukup kapasitas untuk mengambil peran dalam perhelatan musda kemarin.

“Semacam sakit hati tidak perhatikan dalam musda itu. Padahal suara sudah bulat dari DPD,” ujarnya.

Sejauh ini kata Faisal kita bisa mengatakan itu dinamika partai, dan itu terjadi di partai mana saja. “Tapi, harusnya partai sekelas Golkar tidak terjadi hal-hal yang seperti itu, kita lihat saja nanti gimana kelanjutanya,” ucapnya.

Perseteruan klasik dalam polemik Musda Golkar Sumut ini mengingat eksistensi Ahmad Doli Kurnia Tanjung dan Azis Syamsuddin. Keduanya juga berada di kubu yang berbeda saat dualisme Partai Golkar antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Kemudian Doli dan Azis disatukan oleh kepemimpinan Airlangga Hartarto. Keduanya punya jabatan sama, sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Seteru Doli dan Azis di KNPI

Perseteruan Doli dan Azis sudah pernah terjadi di KNPI pada 2008 hingga 2011.
Saat itu, Kongres KNPI Ancol memunculkan nama Ahmad Doli sebagai pengganti ketua KNPI sebelumnya, Hasanudin. Namun, kemenangan Doli ditandingi dengan kongres KNPI lain di Bali yang memutuskan Azis Syamsudin sebagai Ketua Umum.

Dikutip dari kemenpora.go.id, dualisme kepemimpinan di KNPI antara Ahmad Doli Kurnia dan Aziz Syamsuddin akan berakhir saat mereka akan bikin kongres KNPI bersama pada tanggal 25-28 Oktober 2011. Kesepakatan satu KNPI itu dilakukan mereka di hadapan Menko Kesra Agung Laksono dan Menpora Andi Mallarangeng. Seteru klasik bukan? (finta rahyuni)