Pengamat Ekonomi: Gubernur Bobby Mampu Rangkul Semua Pihak Selesaikan Isu Ketenagakerjaan di Sumut

redaksi
15 Nov 2025 14:26
Medan News 0 7
3 menit membaca

 

MEDAN, kaldera.id – Pengamat Ekonomi Sumatera Utara  Muhammad Asyari, menilai Gubernur Sumatera Utara M. Bobby Afif Nasution memiliki kemampuan komunikasi dan kepemimpinan yang kuat dalam merangkul seluruh pihak untuk menyelesaikan berbagai isu ketenagakerjaan di provinsi ini.

Ia menilai langkah Gubernur dalam memperjuangkan aspirasi buruh sekaligus menjalin komunikasi intens dengan pelaku industri merupakan pendekatan yang efektif dan strategis.

Asyari mengatakan, sikap terbuka Gubernur Bobby Nasution saat menerima serikat buruh beberapa waktu lalu merupakan contoh konkret kepemimpinan responsif.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur menegaskan komitmennya memperjuangkan kebijakan upah yang lebih baik bagi para pekerja.

“Ini menunjukkan bahwa Gubernur tidak menutup mata terhadap keluhan buruh. Beliau hadir, mendengar, dan memberikan ruang dialog yang sehat,” ujar Asyari.

Menurut pria yang juga Dosen di Universitas Battuta ini, apresiasi yang diberikan serikat buruh terhadap Gubernur menjadi bukti bahwa pendekatan dialogis yang dilakukan Bobby Nasution diterima positif oleh pihak pekerja.

Asyari menyebut bahwa hubungan yang harmonis antara pemerintah dan serikat buruh adalah fondasi penting dalam menjaga stabilitas ketenagakerjaan.

Selain merangkul buruh, Gubernur dinilai berhasil membangun komunikasi intens dengan pelaku usaha melalui kolaborasi bersama Kamar Dagang dan Industri  (Kadin) Sumut dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Ia menilai pola komunikasi yang dilakukan selama ini mampu mengantisipasi konflik serta mengurai isu-isu ketenagakerjaan secara bijak.

“Keseimbangan komunikasi ini sangat penting. Gubernur tidak hanya mendengar buruh, tapi juga memahami tantangan yang dihadapi pelaku industri,” kata pria lulusan S2 Universitas Prima Indonesia ini.

Asyari menilai keberhasilan Bobby Nasution menjaga dialog dua arah antara buruh dan pengusaha turut menciptakan ruang negosiasi yang adil.

Menurutnya, beberapa kebijakan terkait upah, perlindungan tenaga kerja, hingga penanganan isu perselisihan industrial dapat terselesaikan lebih cepat karena adanya pola komunikasi yang terjaga.

Ia menilai hal tersebut sebagai refleksi dari kepemimpinan adaptif dan kolaboratif.
Meski demikian, Asyari memberikan sejumlah masukan agar penyelarasan kepentingan buruh dan pengusaha semakin optimal ke depan.

Ia mendorong Gubernur untuk memperkuat forum komunikasi tripartit antara pemerintah, buruh, dan pengusaha.

“Forum formal dan rutin sangat diperlukan. Dengan begitu, semua pihak bisa duduk bersama sejak awal untuk membahas isu-isu strategis sebelum berkembang menjadi konflik,” jelasnya.

Selain itu, ia menyarankan Pemprov Sumut memperluas program pelatihan keterampilan berbasis industri guna meningkatkan produktivitas tenaga kerja lokal.

Menurutnya, peningkatan kompetensi buruh menjadi kunci agar iklim kerja semakin nyaman serta selaras dengan kebutuhan dunia usaha.

“Jika buruh semakin kompeten, maka pengusaha semakin terbantu. Ini akan menciptakan hubungan yang lebih sehat,” tambahnya.

Asyari optimis, dengan gaya kepemimpinan yang terbuka dan komunikatif, Gubernur Bobby Nasution dapat terus memperkuat harmoni antara buruh dan pengusaha sehingga iklim ketenagakerjaan di Sumatera Utara semakin kondusif dan kompetitif.

“Jika pola komunikasi ini dipertahankan, Sumut akan menjadi salah satu provinsi dengan ekosistem ketenagakerjaan terbaik di Indonesia,” tutupnya.

Sebelumnya, Perwakilan Konfederasi Serikat Buruh, Donal Sitorus beberapa waktu lalu menyatakan rasa bangga terhadap sikap Bobby yang turun langsung menemui massa ketika mereka melakukan penyampaian aspirasi di Kantor Gubernur Sumut bersama serikat buruh lainnya terkait permintaan kenaikan upah.

“Kami sangat bangga punya gubernur seperti ini,” kata Donal.

Ia menyebut ini bukan pertama kalinya Bobby menerima serikat buruh secara terbuka. “Sudah tiga sampai empat kali kami diterima langsung. Gubernur sebelumnya mana mau seperti ini,” ujarnya. (Reza)