Dianggap Saingi Belawan, Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung Dikaji Ulang

Sejumlah pegawai PT Pelindo 1 saat berada di Pelabuhan Kuala Tanjung belum lama ini. (kaldera/ist)
Sejumlah pegawai PT Pelindo 1 saat berada di Pelabuhan Kuala Tanjung belum lama ini. (kaldera/ist)

JAKARTA, kaldera.id – Pelabuhan Kuala Tanjung, di Kabupaten Batu Bara, yang dikembangkan PT Pelindo 1 dikritik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam rapat di Jakarta, Jumat (13/12/2019), Luhut meminta kajian ulang pada pengembangan pelabuhan itu.

“Saya sudah minta pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung dibuat studi lagi. Karena menurut saya tadi laporannya agak semrawut,” katanya di kantornya.

Luhut menilai, studi pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung tak utuh. Sehingga, dia melihat Kuala Tanjung justru akan berkompetisi dengan Pelabuhan Belawan. Pelabuhan Kuala Tanjung harusnya disiapkan sebagai hub internasional sementara Pelabuhan Belawan, di Medan, diproyeksikan fokus melayani domestik. “Dulu studinya tidak utuh. Tumpang tindihnya besar sehingga bisa merepotkan ke depan, antara Belawan dengan Kuala Tanjung, kompetisinya jadi dua. Nggak bener kan itu,” ujarnya.

Luhut bilang, pihaknya akan melakukan pendataan terkait hal tersebut. Harapannya, akan selesai pada Februari 2020. Diketahui saat ini, tahap I pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung, Kuala Tanjung Multipurpose Terminal, telah beroperasi dengan dilengkapi dermaga 500 x 60 meter. Pelabuhan yang berada di Selat Malaka ini diklaim sebagai pesaing pelabuhan Singapura.

Sebelumnya, saat kunjungan ke Medan pada Maret 2019, Luhut mengatakan, Pelabuhan Kuala Tanjung akan diresmikan Presiden Jokowi secepatnya. Tapi pihaknya masih ingin memastikan bahwa fasilitas ini berjalan dengan baik. Kenyataannya, peresmian itu urung dilakukan hingga kini. Nasib.(dtf/f rozi)