Putus Penyebaran Covid-19, Tokoh Masyarakat Ajak Warga Sumut tak Mudik Lebaran

Nekad Mudik, ASN Bakal Diberi Sanksi
Nekad Mudik, ASN Bakal Diberi Sanksi

MEDAN, kaldera.id – Guna menghindari mewabahnya Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) beberapa tokoh masyarakat menyarankan warga untuk tidak mudik saat lebaran.

“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk membantu pemerintah dan aparat negara dengan mengikuti anjuran untuk tidak mudik, karena ini salah satu cara ampuh untuk memutus dan mengurangi jatuhnya korban akibat virus yang mematikan ini,” kata Tokoh Agama Tuan Guru Batak (TGB) Ahmad Sabban Elrahmaniy Rajagukguk, Kamis (2/4/2020).

Hal ini dikatakannya mengingat dalam waktu yg relatif singkat puluhan ribu manusia meninggal dunia akibat Covid-19 ini.

“Jangan sampai kita sebagai faktor penyebab nya. Kita tidak tahu apakah kita yg menularkan atau kita yg tertular,” jelasnya.

Ia menyebut khitmat berpuasa dan lebaran tidak akan berkurang apabila tidak mudik ke kampung halaman. Namun menurutnya, dengan tidak mudik menjadi bentuk kasih sayang terhadap keluarga yang akan berpotensi terkena wabah virus ini.

“Jadikan moment ini sebagai bentuk kasih sayang kita terhadap keluarga dengan tidak memberikan penyakit yang tidak kasat mata ini. Semoga bencana ini cepat berlalu” tutupnya.

Pernyataan yang sama juga dikeluarkan oleh Nispul Khoiri selaku Ketua PW ISNU Sumut. Dalam kondisi penyebaran virus corona yg semakin menjatuhkan korban ini, ia berharap warga tidak melaksanakan mudik lebaran baik dari kota ke desa maupun desa ke kota.

“Dengan tidak bermudik, bukanlah berarti menghilangkan nilai – nilai ukhuwah lebaran, tetapi menambah nilai ibadah untuk menciptakan kemaslahatan jiwa bersama,” tuturnya.

Ia menyebut perlu ada kesadaran masyarakat untuk mematuhi himbauan sebagai wujud perjuangan bersama melawan Covid-19 yang semakin mewabah di Sumut.

“Pencegahan virus corona ini membutuhkan kebersamaan masyarakat untuk turut andil melawan corona dengan social distancing dan psychal distancing yang diharapakan bisa memutuskan mata rantai Covid-19 ini,”pungkasnya. (finta rahyuni)