MEDAN, kaldera.id – Feri Saut Simanjuntak, 30, salah satu korban penembakan di kafe kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, merupakan warga Jalan Perwira I, Kecamatan Medan Timur, kota Medan.
Diketahui, Feri sempat bekerja di Rumah Sakit Ibunda Tangerang selama dua tahun. Kemudian, ia menjadi karyawan di kafe tersebut lebih kurang satu tahun.
“Anak saya berangkat ke Jakarta itu sudah 5 tahun yang lalu. Akan tetapi, ia bekerja di kafe tersebut sebelum pandemi Covid-19. Sebelumnya ia juga pernah bekerja di Rumah Sakit Ibunda Tangerang,” kata ayah Feri, Bula Simanjuntak, Jumat (26/2/2021).
Bula Simanjuntak menambahkan, Ibunya telah meninggal sejak Feri masih kecil.
“Mamaknya telah meninggal beberapa tahun lalu, anak nomor empat (Feri) dari lima bersaudara,” katanya menambahkan.
Selama ini, Feri disebut-sebut menjadi salah satu tulang punggung keluarga setelah kakak-kakaknya. Dimata keluarga, dia (Feri) anak yang baik.
“Merantau ke Jakarta karena ingin bantu keluarga, Feri anak yang baik, tak memiliki masalah apalagi musuh,” ujar sang Ayah.
Bula Simanjuntak berharap, pihak kepolisian menuntaskan kasus tersebut dengan sebaik-baiknya.
“Namanya pun anak saya sudah mati. Jangan kematian itu dibalas dengan mati (kematian). Harapan saya cemana bagusnya lah,” pungkasnya.
Tak lama memberi keterangan, Bula pun pingaan yang kemudian dipapah oleh para keluarganya masuk ke dalam rumah.
Dari informasi yang wartawan dapatkan dirumah duka, Feri Saut Simanjuntak pernah mengenyam pendidikan SD dan SMP di sekolah Swasta HKBP, Jalan Asrama, P Brayan, Kecamatan Medan Timur.
Seperti yang di beritakan Kaldera.id sebelumnya, peristiwa penembakan itu berawal saat Bripka CS yang merupakan personel Polsek Kalideres mendatangi kafe di kawasan Cengkareng Jakarta Barat, Kamis (25/2/2021), sekitar pukul 02.00 WIB.
Lalu, pada sekitar pukul 04.00 WIB terjadi percekcokan antara Bripka CS dengan tiga korban yang salah satunya Feri selaku pegawai kafe sembari mengeluarkan senjata api.
Dalam kondisi mabuk, Bripka CS pun langsung meletuskan tembakan hingga menyebabkan tiga orang meninggal di tempat dan 1 mengalami luka. (mustivan mahardhika)