Satu Tahun Sumut Fair Ditunda: Kami Tidak Sedang Baik-baik Saja Pak Gubernur

Satu tahun Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) atau yang sudah berganti nama menjadi Sumut Fair ditunda akibat pandemi Covid-19. Hingga kini, tidak ada yang bisa memastikan kapan acara yang seyogianya dilaksanakan pada 20 Maret- 20 April 2020 itu akan kembali digelar.
Satu tahun Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) atau yang sudah berganti nama menjadi Sumut Fair ditunda akibat pandemi Covid-19. Hingga kini, tidak ada yang bisa memastikan kapan acara yang seyogianya dilaksanakan pada 20 Maret- 20 April 2020 itu akan kembali digelar.

MEDAN, kaldera.id- Satu tahun Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) atau yang sudah berganti nama menjadi Sumut Fair ditunda akibat pandemi Covid-19. Hingga kini, tidak ada yang bisa memastikan kapan acara yang seyogianya dilaksanakan pada 20 Maret- 20 April 2020 itu akan kembali digelar.

Bukan hanya nama, event ini juga direncanakan akan tampil dengan konsep dan dan kepengurusan yang berbeda yang diserahkan kepada BUMD PT Pembangunan Prasarana Sumut. Namun, belum lagi konsep itu terealisasikan, Covid-19 terpaksa harus menunda pagelaran budaya Sumut itu.

Sebuah cuitan di akun Instagram “Digidoy” turut mengungkapkan sejumlah keluhannya akibat ditundanya Sumut Fair itu. Mulai dari Garang, Beni dan Ito yang menjadi ikon Sumut Fair, vendor, pelaku event, kreatif, UMKM yang disebutnya sedang tidak baik-baik saja.

Postingan itu diunggahnya pada, Selasa (9/3/2021). Akun komik itu juga menandai sejumlah akun pihak-pihak yang bertanggungjawab atas Sumut Fair itu, seperti, Edy Rahmayadi, Musa Rajekshah, Sandiaga Uno, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Humas Sumut, Nawal Lubis, dan Sumut Fair.

“Tolong sampaikan ke bapak Gubernur Sumatera Utara, Sumut Fair yang ditunda tahun lalu ini apa kabarnya?. Keadaannya sedang tidak baik-baik saja loh pak,” tulisnya.

“Karakter Gatang, Beni dan Ito ini udah setaon belom ada kerjaannya (sarkas). Vendor menuntut, Tenant menuntut, tapi kayaknya si Bapak belom “dengar” nasib-nasib para pelaku event, kreatif, UMKM dan dll, karena sepertinya terlihat baik-baik saja,” sambungnya.

Dalam postingan itu juga disebutkan bahwa pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah tidak serius dalam menyelenggarakan acara Sumut Fair ini. Pasalnya, ia menilai tidak adanya sinkronisasi terkait penyelenggaraan acara itu.

“Gak ada keknya pikiran buat event-event kreatif di Sumatera Utara, offline tak bisa online pun tak ada. Pusat sama daerah tak singkron soal penyelenggaraan event keknya,” kesalnya.

Selain itu, ia juga menyinggung soal media yang sering kali mengangkat pemberitaan terkait keburukan penyelenggaraan Sumut Fair sebelumnya. Hari ini, ia menilai media malah diam dan tidak berkutik sama sekali.

“Media-media yang biasanya sibuk ngangkat berita kejelekan event ini tiap tahun contohnya masalah parkir pada saat event terselenggara juga sepertinya adem-adem aja. Atau udah pada lupa ada event perayaan Ulang Tahun Sumatera Utara tiap tahun yang dulu namanya PRSU ganti jadi Sumut Fair (tapi belom jadi),” ungkapnya.

Ia berharap postingannya itu bisa dilihat oleh pihak-pihak terkait terkhususnya Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi selaku pengambil kebijakan di Sumut. Ia juga malah mempertanyakan apakah postingan itu akan dilihat oleh Gubsu Edy atau tidak.

“Aahhh.. cemana ini? tolong sampaikan ke Bapak Gubernur, udah setahun kami yang terlibat tidak sedang dalam baik-baik saja. Aaah nyampe nya ini ke Bapak Gubernur? mana mungkinlaaaaa. Coba aja klik share! mudah- mudahan nyampe hehe,” tulisnya.

Postingan itu kini sudah disukai oleh sebanyak 980 orang dengan 56 komentar.

“Pak di panggil ini pak @edy_rahmayadi,” tulis akun @faikhalubis.

“#SumutGakFair harusnya tu min,” ujar akun @issaabari

(finta rahyuni)