Pengemasan Ikan Sale Madina Siap Ekspor Karya Anak UMSU

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melakukan terobosan dalam pengembangan dan pengemasan Ikan Sale khas Kabupaten Mandailing Natal
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melakukan terobosan dalam pengembangan dan pengemasan Ikan Sale khas Kabupaten Mandailing Natal

MEDAN, kaldera.id- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melakukan terobosan dalam pengembangan dan pengemasan Ikan Sale khas Kabupaten Mandailing Natal. Pengemasan yang biasanya hanya sebatas pasar lokal, disulap hingga menjadi barang siap ekspor.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan Kemenristek Dikti Tahun 2021. Tim PKM PI Pengembangan dan Pengemasan Ikan Sale Siap Ekspor Bagi Pengusaha Rumahan Ikan Sale di Kelurahan Sipolu Polu, Panyabungan, Mandailing Natal adalah salah satu kelompok yang berhasil didanai oleh Kemenristek Dikti untuk Skim PKM Penerapan Ilmu Pengetahan dan Teknologi.

Target kegiatan PKM PI

Target kegiatan PKM PI ini adalah menuju PIMNAS 2021 dan membantu pedagang sekaligus pengusaha rumahan ikan sale untuk mempunyai kemasan ikan sale yang bagus, menarik, higienis, dan tahan lama sehingga dapat dipasakan ke luar daerah, secara Nasional, bahkan Internasional. Selain itu, bisa memperkenalkan makanan khas dan iknonik dari Kabupaten Mandailing Natal ke dunia Internasional.

Tim PKM PI ini dilakukan oleh lima mahasiswa luar biasa yaitu, Haris Muda Batubara (Pendidikan Bahasa Inggris)
Niken Ananda Sitorus (Pendidikan Matematika), Ratih Amara (Bimbingan dan Konseling), Muhammad Adjie Akbar Damanik (Manajemen Bisnis Syariah) dan
Abdur Rohim (Teknik Mesin).

Haris Mudah Batubara selaku Ketua tim menjelaskan bahwa latarbelakang ide ini muncul karena dalam masa pandemi ini semua dilakukan secara online, sehingga timnya bisa secara langsung melihat permasalahan yang terjadi di daerah.

Sebagai putra daerah Kabupaten Madina, Haris Muda merasa perihatin melihat pedagang sekaligus pengusaha rumahan ikan sale yang memasarkan produknya hanya di pasar pasar tradisional saja. Bahkan, rata- rata konsumennya pun ibu rumah tangga.

Kemasan Ikan sale

Kemasan Ikan sale yang diperjual belikan juga hanya memakai kertas bekas dan plastik sehingga kurang higienis.

Sehingga, Haris Muda bersama timnya menilai hal tersebut menyebabkan kurang maksimalnya keuntungan pedagang sekaligus pengusaha rumahan ikan sale tersebut.

“Produk ikan sale ini tidak akan berkembang apabila hanya dipasarkan di pasar tradisional saja, sehingga masyarakat luas tidak begitu mengenal produk yang merupakan makanan khas dan ikonik dari Kabupaten Mandailing Natal,” kata Haris, Jumat (20/8/2021).

Mitra kegiatan tersebut yaitu Muhammad Roihan Rangkuti. Beliau adalah pedagang sekaligus pengusaha rumahan ikan sale yang memasarkan ikan sale di pasar tradisional saja. Pendapatan mitra dalam berjualan ikan sale saat ini sangatlah menurun drastis apalagi ditengah pandemi Covid 19.

Usaha mitra mengalami penurunan dikarenakan sepinya pasar-pasar tradisional. Dengan dibuatnya kemasan ikan sale ini, diharapkan bisa membantu meningkatkan kembali usaha mitra dengan memasarkannya lebih jauh lagi, bukan hanya di pasar tradisional saja.

Kegiatan ini juga didukung oleh pejabat setempat, turut hadir pada saat pelaksanaan kegiatan di tempat mitra yaitu Jhon Amriadi selaku Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Mandailing Natal, didampingi oleh Rahmad Hidayat selaku Kepala Bidang Perindustrian.

Dalam kesempatan tersebut Jhon Amriadi memberikan sambutan sekaligus membuka acara Pogram Kreativitas Mahasiswa Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PKM PI). Ia juga berbagi ilmu dengan tim PKM PI dan mitra mengenai kemasan ikan sale yang akan dibuat.

“Kegiatan yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa UMSU ini merupakan kegiatan yang sangat mulia dan juga sudah mengurangi tugas pemerintah, Dinas Perdagangan Kabupaten Mandailing Natal sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh adik adik Mahasiswa UMSU sekalian. Kami dari Dinas Perdagangan Kabupaten Mandailing Natal sangat mendukung kegiatan ini,” sebut Jhon.

Ia juga sangat setuju dengan pemilihan bambu sebagai bahan yang digunakan oleh Tim PKM PI untuk dijadikan sebagai kemasan. “Bambu ini banyak sekali di daerah kita, sangat cocok sekali, bambu ini apabila bisa dikemas dengan baik akan awet dan tahan lama sehingga bisa dikirim untuk perjalanan jauh,” jelasnya.

Sementara itu, Rahmad Hidayat selaku Kepala Bidang Perindustrian juga menanggapi kegiatan yang dilakukan oleh Tim PKM ini.

“Kami mengucapkan terimakasih khususnya kepada Mahasiswa UMSU yang telah menciptakan suatu produk yang baru kepada masyarakat Mandailing Natal ini terutama mengenai produk kemasan ikan sale,” kata Rahmad.

Rahmad berharap, kegiatan yang diadakan oleh Mahasiswa UMSU ini bisa membuat mitra pengusaha ikan sale semakin berkembang.

“Kami mengharapkan kepada adik adik mahasiswa dapat menciptakan kalitas kemasan yang lebih baik. Jadi Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal khususnya Dinas Perdagangan mengucapkan terimakasih kepada UMSU terimakasih kepada Kemendikbud,” ujarnya.

Fatimah Sari Siregar selaku Dosen pembimbing juga menjelaskan terkait pemilihan ikan sale sebagai objek PKM mahasiswa.

“Ikan ini merupakan makanan khas dan ikonik dari Kabupaten Mandailing Natal. Salah satu jenis ikan yang dipakai untuk ikan sale ini yaitu baung dan lele. Ikan sale merupakan suatu produk yang melekat dari Mandailing Natal yang dibuat masih secara tradisional,” kata Fatimah.

Sehingga lanjutnya, mahasiswa-mahasiswa UMSU juga berpikiran bahwa makanan khas dari Mandailing Natal ini harus dikenal oleh masyarakat luas bahkan sampai ke luar Negeri.

Penerapan IPTEK yang diterapkan yaitu pembuatan kemasan ikan sale yang bagus, menarik, higienis, dan tahan lama dengan menggunakan bambu sebagai bahan utama pembuatan kemasan tersebut.

Bambu tersebut akan dibelah serta diukur ketipisannya, setalah itu akan dianyam sampai menjadi kemasan yang diinginkan.

“Kenapa bahan pembuatan kemasannya bambu ? Karena bambu merupakan tumbuhan yang kuat, bersih, dan tahan lama. Bambu juga sangat mudah ditemukan di Kabupaten Mandailing Natal,” jelasnya.

Dikatakannya, sasaran produk ikan sale adalah dipasarkan ke luar daerah, secara nasional, bahkan targetnya yaitu Internasional. Pemasaran yang dilakukan saat ini yaitu menggunakan media sosial seperi Instagram dan Facebook. Akun instagramnya yaitu @ikansale_sipolu dan Facebook @Ikansale Sipolu.

Dr. Dewi Kesuma Nasution, M.Hum selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKIP UMSU menambahkan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan Kemenristek Dikti Tahun 2021. (finta rahyuni)