Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) kembali erupsi Selasa (27/4/2021) pagi.
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) kembali erupsi Selasa (27/4/2021) pagi.

KARO, kaldera.id- Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) kembali erupsi Selasa (27/4/2021) pagi. Kali ini, Gunung Sinabung menunjukkan aktifitas sebanyak dua kali erupsi dengan tinggi kolom abu vulkanik sejauh 1.000 meter.

Erupsi pertama terpantau pada pukul 06.06 WIB dengan kolom abu setinggi 1.000 meter. Erupsi itu beramplitudo 36 mm dengan durasi 3 menit 44 detik.

“Menyemburkan abu vulkanis dengan sejauh 1.000 meter dari puncak dengan warna outh tebal dan dibawa angin condong ke arah Selatan dan Barat Daya,” ujar Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos pantau Sinabung, Muhammad Assory.

Selanjutnya, erupsi kedua terpantau pada pukul 08.12 WIB dengan tinggi kolom abu yang sama pada erupsi pertama yaitu 1.000 meter. Erupsi kedua ini dengan amplitudo 46 mm berdurasi 3 menit 44 detik.

“Abu condong dibawa angin ke arah Selatan dan Barat Daya,” sambungnya.

Kepada warga maupun wisatawan diimbau untuk tidak mendekat atau memasuki zona bahaya Sinabung yang sudah direkomendasikan.

“Karena aktivitas Sinabung masih sangat tinggi dan dapat terjadi erupsi dan awan panas susulan kapan saja,” imbaunya.

Seperti diketahui, saat ini Gunung Sinabung (2460 mdpl) di Kabupaten Karo berada pada status Level III (Siaga). Oleh karena itu masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan- timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Petugas juga mengimbau kepada masyarakat, jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar dingin. (finta rahyuni)