MEDAN, kaldera.id – Hasil survei yang dilakukan Laboratorium Sosial dan Politik (sospol) FISIP UMSU terkait Pilkada Medan 2020, masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih bersedia hadir apabila adanya jaminan protokol kesehatan dari pihak penyelenggara.
Kepala Lab Sospol FISIP UMSU, Sigit Hardiyanto mengungkapkan, survei bertajuk partisipasi politik dan persepsi masyarakat Kota Medan terhadap pelaksanaan Pilkada di masa pandemi Covid-19 dilaksanakan 28 Oktober – 1 November 2020.
Hasil survei sudah dipaparkan dan didiskusikan secara terbatas di hadapan dosen, dekan, dan rektorat akhir pekan lalu di Kampus UMSU.
“Selain sebagai wujud pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, survei ini juga bertujuan untuk mengetahui pandangan dan pendapat masyarakat terhadap pelaksanaan Pilkada Medan 2020 di tengah masih mewabahnya Covid-19 sekaligus untuk mengetahui partisipasi politik masyarakat ,” jelas Sigit kepada wartawan, Senin (23/11/2020).
Survei ini melibatkan 1.100 masyarakat pemilih yang tersebar di 21 kecamatan dan 151 kelurahan sebagai responden. Survei memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 3% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Wawancara terhadap responden dilakukan dengan cara tatap muka (face to face) oleh enumerator/surveyor yang merupakan mahasiswa FISIP yang sudah dilatih dan mendapat pengarahan dari dosen-dosen FISIP yang menjadi pelaksana dan survei.
Menurut Sigit, beberapa temuan survei yang menarik adalah sebanyak 50,3% responden menyatakan akan hadir ke TPS dengan mempertimbangkan keamanan dan protokol kesehatan yang disiapkan penyelenggara.
Tidak akan Ada Kluster Pilkada
Sebanyak 87,7% responden menyatakan bahwa upaya mengurangi penyebaran Covid-19 merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat. Kemudian, sebanyak 58,3% responden menyatakan pilkada harus tetap dilaksanakan meskipun kondisi Pandemi Covid-19.
“Meski demikian, dalam wawancara lanjutan, banyak responden berharap KPU Medan sebagai penyelenggaran bisa menjamin terlaksananya protokol kesehatan saat mencoblos di TPS dan tersedianya berbagai sarana yang dibutuhkan agar terhindar dari wabah Covid-19,” tegasnya.
Di sisi lain, meski sebagian besar masyarakat tidak percaya pilkada akan memunculkan klaster baru dalam penyebaran Covid-19.
“Mereka tetap berharap semua pihak mematuhi protokol kesehatan dan KPU Medan tetap memberikan dan menyampaikan adanya jaminan pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat. Sehingga pemillih tidak ragu untuk datang ke TPS,” tambahnya.
Beberapa dosen FISIP yang ikut menjadi analis dan pelaksana survei antara lain, Rudianto (Dosen Ilmu Komunikasi/WR 3 UMSU), Arifin Saleh (Dekan FISIP), Abrar Adhani, dan lainnya.(reza sahab/rel)