MEDAN, kaldera.id- Sriwanti (40), warga Jalan Pasar IV Barat, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit usai ditikam oleh suaminya sendiri, SW (40) karena tidak diberikan uang.
Korban diketahui kini dirujuk di Rumah Sakit Wulan Windi Medan Marelan untuk mendapatkan perawatan lanjut.
Dari informasi yang diperoleh Kamis (11/3/2021), kejadian itu terjadi pada Selasa (9/3/2021). Awalnya korban didatangi suaminya untuk meminta uang, namun korban tak memberinya. Korban lalu menyuruh suaminya agar bekerja untuk mencari nafkah buat keluarga dan tiga anaknya.
Diduga tersinggung mendengar ucapan istrinya, SW pun terpancing emosi. SW kemudian menikam istrinya sebanyak lima kali, lalu kabur meninggalkan korban dalam kondisi bersimbah darah hingga nyaris tewas.
Warga yang mendengar jeritan korban kemudian meminta tolong dan berupaya membawanya ke rumah sakit terdekat
untuk mendapat perawatan medis.
Pasca kejadian, sejumlah personil Polsek Medan Labuhan datang ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan. Dari hasil olah TKP korban menderita luka tikaman di bagian wajah, kepala dan telinga.
Sementara itu, putri korban, Lala (18) mengungkapkan bahwa pelaku yang merupakan ayah tirinya itu, selama ini bersikap arogan.
Tidak hanya itu, Lala juga menuturkan bahwa sang ayah kerap mengancam ibunya jika tidak memberi uang. “Dia tidak senang disuruh kerja. Mama capek selama ini kerja jualan sendiri, dia mau enaknya aja,” ujarnya.
Kata Lala, ayah tirinya itu, merupakan kepala rumah tangga anak tiga, namun tidak mikirkan masa depan anak-anaknya.
“Ayah selalu bersikap arogan dan sering mengancam dia dan ibunya dengan senjata tajam jika tidak diberi uang. Saat kejadian saya lagi di luar rumah. Dia (pelaku) selalu bawa sajam,” ungkapnya.
Lala sendiri merupakan anak korban dari pernikahan sebelumnya. Lala tinggal terpisah dengan ibu dan ayah tirinya yang mempunyai tiga anak masing-masing berusia 12 tahun, 9 tahun dan 4 tahun. (finta rahyuni)