Magister Agroteknologi FP USU Bina Kelompok Tani di Karo

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Program Magister Agroteknologi Pertanian USU Dr IR Marheni MP berfoto bersama dengan petani
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Program Magister Agroteknologi Pertanian USU Dr IR Marheni MP berfoto bersama dengan petani

MEDAN, kaldera.id – Program Magister Agroteknologi Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sumatera Utara (USU) membina beberapa petani yang terhimpun di Kelompok Tani di Kabupaten Karo.

Sekretaris Program Studi Magister Agroteknologi Pertanian USU, Dr Ir Marheni, MP menerangkan pembinaan yang mereka lakukan sebenarnya bagian dari program pengabdian masyarakat yang rutin dilakukan pihaknya.

“Program Magister (S2) Agroteknologi Fakultas Pertanian USU melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Bukit Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo pada hari Sekasa, tanggal 8 Desember 2020 lalu,” ujar Marheni, Rabu (9/12/2020).

Marheni yang juga merupakan Ketua Tim Pelaksana PKM menyatakan bahwa Desa Bukit merupakan desa binaan Program Studi melalui kerjasama yang telah disepakati oleh Ketua Program Studi Magister Agroteknologi Prof. Ir. Edison Purba Ph.D dan Kepala Desa Bukit, Lisma Sembiring.

Ditambahkan, pembinaan yang mereka lakukan adalah terkait proses penggemburan lahan, penanaman, perawatan hingga panen. “Petani diberi pengetahuan untuk pengelolaan lahan pertaniannya untuk membina petani di desa menuju pertanian berkelanjutan,” kata Marheni.

Kegiatan pengabdian melibatkan mahasiswa Program Magister (S2) Agroteknologi dan petani di Desa Bukit. Pelaksanaan kegiatan tahun ini dilaksanakan dengan demontrasi kepada petani mengenai penggunaan serangga Hermetia Illucens yang dikenal juga dengan nama black soldier fly dan bakteri simbion sebagai pendekomposer sisa bahan pertanian untuk mendukung kesejahteraan petani sayuran.

Sisa pertanian nantinya dapat digunakan menjadi sumber pupuk organik atau kompos bagi tanaman.

Selain itu program studi juga memberikan buku saku “Produktif Bercocok Tanam di Rumah” yang menjelaskan cara-cara bertani secara hidroponik pada masa covid 19 serta knapsack sprayer (pompa penyemprot hama).

Di akhir pertemuan saat itu, Marheni menuturkan petani memberi apresiasi kepada pihaknya sama halnya dengan Kepala Desa Bukit Lisma Sembiring, apalagi kegiatan itu tetap menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker, sarung tangan.(rel/f rozi)