MEDAN, kaldera.id – Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sumatera Utara (USU) mengajak semua kalangan untuk peduli terhadap lingkungan, terutama tanah.
“Karena dalam tanah terhubung berbagai kehidupan yang dibutuhkan warga bumi,” kata Guru Besar Fakultas Pertanian USU yang juga Ketua Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) Komda Sumut, Prof Tengku Sabrina Djunita PhD, Senin (21/12/2020).
Prof Sabrina menyampaikan, setiap 5 Desember melalui kesepakatan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah diputuskan Hari Tanah Sedunia (World Soil Day). Penetapan ini merupakan sebuah gerakan yang diimbau oleh Food and Agriculture Organization (FAO). Pada tahun ini FAO mengangkat tema ‘Keep Soil Alive, Protect Soil Biodiversity’.
Sebagai bentuk kegiatan untuk menjaga tanah agar tetap subur, Fakultas Pertanian USU bersama HITI Komda Sumut menggelar pengabdian masyarakat di Medan Johor tepatnya di bantaran Sungai Babura, di salah satu kelompok tani yang ada di Medan Johor yaitu Kelompok Tani Madani.
Penghijauan dan Webinar di Hari Tanah Sedunia
“Kami melakukan penghijauan di daerah sekitar DAS Babura di Medan Johor dan pelatihan pembuatan vermikompos. Mengingat keadaan perkotaan Medan yang sudah gersang dan di daerah aliran sungai sudah sedikit tanaman penahan tanah dan peyimpan air, jadi kami melaksanakan penanaman pohon di sekitar DAS Babura dengan kelompok tani sekitar dengan harapan, pohon yang kami tanam dapat menjadi penguat tanah dan juga dapat melestarikan lingkungan sekitar Medan Johor,” paparnya.
Tak hanya penghijauan, Sabrina juga menyampaikan kegiatan selanjutnya adalah pelatihan pembuatan vermikompos yang bahan bakunya dari sampah-sampah rumah tangga. Hal ini dilakukan, sebab kawasan Medan Johor merupakan kawasan komplek perumahan sehingga sangat cocok bila sampah-sampah rumah tangga tidak hanya sekedar dibuang melainkan diolah menjadi lebih ekonomis yaitu dengan kegiatan vermikompos.
Dengan alat dan bahan yang cukup mudah diperoleh seperti ember, sampah rumah tangga, kotoran sapi, ampas tahu dan cacing tanah yang dicampurkan dalam satu wadah, akan menghasilkan suatu produk kompos yang bisa digunakan oleh kelompok tani itu sendiri maupun dijual kembali. Demikian juga cacing tanah memiliki nilai ekonomis.
Sebelumnya, bertepatan pada 5 Desember 2020, Prodi Agroteknologi Jurusan Ilmu Tanah USU bersama dengan HITI Komda Sumut menggelar webinar sebagai peringatan perayaan hari tanah. Tujuan dan sasaran dari webinar yang diselenggarakan kali ini adalah mengajak masyarakat umum agar semakin peduli kepada lingkungan terutama tanah kita, karena pada dasarnya seluruh kehidupan berawal dari tanah.
Sabrina mengatakan, Prodi Agroteknologi Jurusan Ilmu Tanah dengan HITI Komda Sumut mengundang pembicara yang sangat kompeten dalam bidang ilmu tanah, yang menyajikan materi untuk membuka pikiran pendengar akan pentingnya tanah.
“Pada peringatan kali ini kami memberi nama acara World Soil Day by Universitas Sumatera Utara, dan dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama melaksanakan webinar. Kegiatan webinar diikuti sekitar 978 orang dari berbagai Kota di Indonesia,” jelasnya.(rel/f rozi)