MEDAN, kaldera.id – Taman kota merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh pemerintah guna memberikan wisata rekreasi sekaligus menjadi ruang terbuka hijau bagi masyarakat perkotaan.
Berdasarkan pasal 61 huruf a UU 26/2007 yang tertera, setiap orang memiliki izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang. Namun lain hal dengan yang terjadi di Taman Beringin, Medan yang beralih fungsi menjadi tempat berdagang bagi para oknum yang tidak memiliki izin berdagang.
Berdasarkan pantauan kaldera.id, salah satu pedagang berjualan di dalam area taman. Saat kaldera.id mencoba mewawancarai, si pedangan memberikan respon yang tidak baik. Sehingga tidak terjadi proses tanya jawab.
Kaldera.id berusaha menanyakan kepada pedagang lain mengapa dirinya bisa berjualan di dalam taman. Menurut pengakuan pedagang di sekitar, dia berdagang karena memiliki beking dari salah satu ormas di Kota Medan dan juga memiliki kerabat mantan Anggota DPR Kota Medan.
Kondisi ini membuat para pengunjung merasa keberatan adanya pedagang berjualan di dalam taman. “Sangat disayangkan sebenarnya kenapa berjualan di dalam. Kalau di luar kan tidak mengganggu keindahan taman,” ungkap Cici salah satu pengunjung kepada kaldera.id, Jumat (6/3/2020).
Dia berharap, pemerintah bisa menertibkan aktivitas pedagang agar taman terlihat bersih dan cantik sesuai dengan program Pemko Medan saat ini #yokbikincantikmedan. Tidak hanya di dalam taman, trotoar sekitar taman juga dimanfaatkan untuk menggelar dagangan. Apalagi alasan mereka menggelar dagangan karena tidak memiliki saingan.
“Disini jualannya lumayan. Tidak ada saingan. Yang jualan juga tiap jenis itu cuma ada 1. Jadi, pendapatan yang didapat juga lumayan,” ucap penjual es tebu yang tak ingin disebutkan namanya.
Bahkan, peringatan yang dilayangkan Satpol PP kepada mereka tidak dipedulikan. Pasalnya, sudah enak berjualan di lokasi itu. “Kami tetap berjualan karena di sini sudah enak soalnya,” pungkasnya. (silvia marisa)
