Virus Corona Kian Mengkhawatirkan 3 Hotel di Medan Stop Operasional, Banyak akan Menyusul

Hotel Syariah Grand Jamee.
Hotel Syariah Grand Jamee.

MEDAN, kaldera.id- Persebaran virus corona di Medan yang kian tak terkendali membuat tiga hotel hingga Kamis (26/3/2020), menghentikan operasionalnya hingga batas waktu situasi kembali pulih.

Dari informasi yang dihimpun kaldera.id tiga hotel yang tutup tersebut adalah Fave Hotel, Grand Jamee Hotel dan Swissbell Inn. Informasi tersebut dihimpun tim redaksi dari berbagai sumber.

Informasi itu juga beredar berdasarkan pengumuman dari masing-masing hotel. Selain itu juga didapatkan dari para pelaku bisnis perhotelan di Medan.

favehotel
favehotel

Sementara itu Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Achmad Zulfan ketika dihubungi kaldera.id secara terpisah mengakui sulitnya kondisi hotel saat ini.

Zulham mengatakan memang belum semua hotel akan menutup operasional. “Baru itu informasi yang kita dapatkan yang berhenti beroperasi hingga April 2020. Sementara hotel-hotel lain masih berjuang di tengah lesunya pasar,” kata dia.

Menurutnya, bisnis hotel yang dihantam virus corona ini memang berat. “Biaya operasional dan pengeluaran sudah tidak tertutupi dengan dengan pendapatan yang diterima. Rata-rata tingkat hunian saja sudah di bawah 20 persen,” katanya prihatin.

Hingga saat ini hotel yang masih coba bertahan menyusun rencana jangka pendek dan contigency plan, termasuk menekan fix cost dan variable cost. “Kita juga coba buat managing manning dengan job enlargement/multi tasking sembari menggali pasar baru yang tersisa di tengah kelesuan bisnis.” “Bahkan karyawan pun terimbas karena putusan untuk unpaid leave (cuti tak dibayar) tidak bisa dihindari lagi,” jelasnya. Saat ditanya apakah hotel juga akan melakukan PHK, Zulham menjawab hingga sekarang wacana ke arah itu masih coba ditahan untuk dihindari.

“Tapi memang pilihan untuk memberikan unpaid leave ke karyawan pasti dijalankan. Jadwal kerja karyawan akan diatur ulang dan mereka dibayar sesuai jadwal kerjanya,” kata dia.

Ketua BPD PHRI Sumut Denny S Wardhana turut membenarkan sejumlah hotel yang operasionalnya tutup. “Iya sudah kita lihat arahnya akan ke sana. Sebab operasional tetap jalan sementara penghasilan drop luar biasa,” kata dia.

Menurutnya, selain tiga hotel itu masih akan banyak hotel yang diperkirakannya akan tutup “Saya tidak akan memberi data tambahan. Kita lihat saja kondisi dan pengumuman masing-masing hotel.”

Sebab, menurut dia, situasi ini sudah sangat tidak rasional menjalankan bisnis hotel karena tamu dan event tidak ada sementara semua biaya operasional harus tetap ditanggung.

“Kita ada fix cost dan operational cost. Kami sudah surati beberapa stake holder untuk memberi keringanan. Termasuk listrik, gas, BPJS, pajak daerah dan retribusi yang tetap harus dibayar. Kalau tidak ada keringanan bakal banyak hotel yang tutup,” tuturnya.(armin nasution)