Militer Lakukan Kudeta, Indonesia Sampaikan Keprihatinan

Aung San Suu Kyi
Aung San Suu Kyi

Myanmar, kaldera.id – Kekuasaan sipil Myanmar di bawah duet Win Myin-Ang San Suu Kyi resmi direbut militer. Panglima Jenderal Senior Min Aung Hlaing dinyatakan sebagai pemimpin Myanmar.

“Kekuasaan sudah diserahkan ke Panglima Militer Angkatan Bersenjata, Jenderal Senior Min Aung Hlaing,” kata siaran yang disampaikan televisi militer.

Siaran itu disiarkan ke seluruh penjuru Myanmar. Penyerahan kekuasaan dilakukan usai militer menangkap Presiden Win Myint dan State Counsellor Aung San Suu Kyi.

Kepala Negara dan Kepala Pemerintah Myanmar itu ditangkap sehubungan dengan sengketa pemilu. Militer menuduh pemerintah melakukan kecurangan pada pemilu 2020 lalu.

Sementara itu, Kemlu RI menyampaikan respons atas kudeta yang terjadi di Myanmar. Kedua negara merupakan anggota ASEAN.

“Indonesia mengimbau penggunaan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam ASEAN, di antaranya komitmen pada hukum, kepemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional,” sambung Kemlu RI, Senin (1/2/2021).

Krisis politik terjadi di Myanmar sejak pemilu November 2020 lalu. Pemilu tersebut dimenangkan oleh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.

Alih-alih menerima hasil pemilu, militer Myanmar malah menuduh NLD curang. Militer lalu menangkap Presiden Win Myint dan State Counsellor Aung San Suu Kyi.

Militer Myanmar juga menyatakan sebagai pemimpin baru. Mereka kini memberlakukan situasi darurat selama setahun ke depan. (Kumparan/Mustivan)