Wakil Walikota Medan, Aulia Rachman saat bertemu dengan PT PLN Medan di Jalan Listrik, Medan, Selasa (15/2/2022). Dalam pertemuan itu Aulia kecewa karena PT PLN tidak juga memberikan data warga Kota Medan yang menjadi pelanggan PLN. Foto:ist
Wakil Walikota Medan, Aulia Rachman saat bertemu dengan PT PLN Medan di Jalan Listrik, Medan, Selasa (15/2/2022). Dalam pertemuan itu Aulia kecewa karena PT PLN tidak juga memberikan data warga Kota Medan yang menjadi pelanggan PLN. Foto:ist

MEDAN, kaldera.id – Wakil Walikota Medan, Aulia Rachman kembali kecewa dengan sikap PT PLN Medan yang tetap tidak transparan terkait data pelanggan.

Kekecewaan tersebut terlihat saat pertemuan kembali antara Pemko Medan dengan pihak PT PLN Medan di Jalan Listrik, Medan, Selasa (15/8/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Senior Manager Niaga & Manejemen Pelanggan PT PLN, Chairuddin hanya menjelaskan tentang mekanisme atau sistem pembayaran masyarakat. Hal ini membuat kekecewaan Aulia semakin memuncak.

“Kami ingin pihak PLN memaparkan secara transparan data pelanggan, bukan soal mekanisme pembayaran masyarakat. Kami sudah minta ini berulang kali. Biar data itu disingkronkan antara PLN dan Pemko Medan,” tegssnya.

Dia menjelaskan, dengan data yang transparan diharapkan bisa menentukan langkah apa yang harus dimufakati sama-sama. Jangan ada ego sektoral yang dilakukan PLN.

“Tidak transparannya PLN soal data pelanggan dapat dikatakan sebagai ego sektoral,” katanya.

Dia menambahkan, kontribusi yang diperoleh Pemko Medan selama ini tidak sesuai dengan pajak yang dipungut PT PLN. Pihaknya hanya ingin apa yang telah dipungut PLN, harus dikembalikan sesuai yang dipungut.

Sebagaimana disampaikan Aulia dalam pertemuan sebelumnya, tercatat 525.000 rumah tangga di Kota Medan yang menjadi pelanggan listrik. Dari jumlah itu, rumah yang tidak layak huni hanya 62.000 rumah. Berarti ada sekitar 453.000 rumah yang layak huni. Jumlah itu, ungkapnya, belum termasuk golongan industri maupun perhotelan. Oleh karenanya, tegasnya, harusnya sudah lebih yang masuk dana kedalam kas Kota Medan.

“Buka data segamblang-gamblangnya. Kita minta per klaster aja, seperti klaster utara. Kan ada 4 Klaster termasuk Deli Serdang itu kan, nanti kita minta yang Medan saja. Berapa R1, berapa R2, berapa R3. Setiap bulan itu kan masuk. Insyallah akan lebih dapatnya Pemko Medan. Saya yakin,” tambahnya.

“Ini sepertinya sudah berlarut-larut. Dari pihak PLN juga menyampaikan pelanggan untuk Kota Medan sekitar 700 ribu. Lebih dari total yang kami punya, data untuk perumahan sekitar 525 ribu,” pungkasnya.

Dalam pertemuan ini akan dilakukan pertemuan lanjutan Kamis (17/2/2022) di Kantor Walikota Medan. Rencananya akan dipimpin langsung Walikota Medan, Bobby Nasution.(reza)