Anak usia di bawah 3 tahun merupakan masa emas untuk belajar dan berkembang. Namun, tak jarang orang tua justru memberikan gadget kepada anak. Berikut bahaya gadget pada perkembangan anak.
Anak usia di bawah 3 tahun merupakan masa emas untuk belajar dan berkembang. Namun, tak jarang orang tua justru memberikan gadget kepada anak. Berikut bahaya gadget pada perkembangan anak.

 

MEDAN, kaldera.id – Anak usia di bawah 3 tahun merupakan masa emas untuk belajar dan berkembang. Namun, tak jarang orang tua justru memberikan gadget kepada anak. Berikut bahaya gadget pada perkembangan anak.

Siapa yang tidak tahu tentang gadget, merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi yang bisa membawa banyak perubahan dalam kehidupan. Bagi sebagian masyarakat, gadget dengan layanan internet hampir selalu berada dalam genggaman, karena memberi kemudahan bagi banyak orang untuk dapat mengakses informasi bahkan hiburan. Meski demikian, penggunaan yang tidak tepat atau berlebihan dapat membawa penggunanya pada ketergantungan atau kecanduan.

Apa sih dampak gadget bagi anak? Ternyata sering memberikan gadget pada anak menyebabkan kecanduan dan berdampak pada kesehatan yaitu :

1. Kurang Tidur
Untuk mendukung pertumbuhan dan menjaga kesehatan tubuh, Si Kecil perlu mendapat waktu tidur yang cukup. Sayangnya, kecanduan gadget bisa menyebabkan anak-anak mengalami kurang tidur. Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele, sebab kurang tidur bisa mengganggu aktivitas anak, seperti mengganggu proses belajar di sekolah yang kemudian membuat prestasinya menurun. Hal ini juga membuat perkembangan otak menjadi tidak optimal karena tidur yang cukup adalah kunci untuk perkembangan otak yang lebih optimal.

2. Gangguan pada mata
Anak-anak yang mengalami kecanduan gadget juga rentan mengalami gangguan pada mata. Hal ini terjadi karena terlalu lama menatap layar gadget, sehingga memicu gangguan seperti mata lelah, mata kering, hingga gangguan penglihatan.

3. Obesitas
Kecanduan gadget juga membuat Si Kecil rentan mengalami obesitas alias kelebihan berat badan. Sebab, asyik bermain gadget bisa menyebabkan anak kurang bergerak atau lebih sering duduk dan berbaring. Padahal, anak-anak seharusnya aktif bermain bersama temannya di luar rumah. Obesitas tidak boleh dianggap sepele, sebab kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit jangka panjang, seperti obesitas, stroke usia dini, hingga serangan jantung.

4. Berbahaya bagi otak anak
Otak manusia dianggap sensitif terhadap radiasi elektromagnetik sehingga barang – barang yang memancarkan gelombang elektromagnetik seperti gadget dianggap berbahaya, khususnya bagi anak – anak. Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan gadget dianggap bisa mengganggu aktivitas otak anak sehingga berdampak buruk terhadap kemampuan belajarnya dan berpotensi menyebabkan gangguan perilaki

5. Masalah Mental
Selain memberi dampak pada kesehatan fisik, kecanduan gadget juga bisa mengganggu kesehatan mental. Kecanduan gadget memicu efek samping berbahaya seperti meningkatkan risiko depresi, gangguan kecemasan, sulit fokus, kepribadian bipolar, psikosis, dan perilaku bermasalah lainnya. Hal ini juga bisa memicu sifat agresif anak. Kecanduan gadget juga bisa membuat anak kesulitan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan meningkatkan risiko perasaan kesepian.

Oleh sebab itu, ayah dan ibu perlu untuk menerapkan batasan sehingga risiko kecanduan gadget pada anak bisa dihindari. Hal ini juga nanti akan membantu mengurangi risiko munculnya masalah pada kesehatan. Berikut ada rekomendasi mengenai penggunaan gadget pada anak :

Bayi 0 – 6 bulan sebaiknya tidak diperkenalkan gadget. Bayi usia antara 1-2 tahun boleh diperkenalkan namun tidak boleh lebih dari 1 jam per hari. Anak sampai dengan usia 6 tahun boleh menggunakan gadget namun harus selalu diawasi orang tua. Usia > 6 tahun boleh menggunakan hanya untuk program-program yang aman untuk usianya, serta penggunaan gadget tidak lebih dari 3 jam per hari

Itulah mengapa sangat penting bagi ayah ibu untuk membatasi screen time anak-anak dan memastikan mereka menggunakan teknologi dengan cara yang sehat. (kemenkes/det)