MEDAN, kaldera.id – City Research Centre (CRC) melakukan survei terhadap elektabilitas calon Walikota Medan 2020. Survei ini dilakukan pada 7 – 11 September 2020.
Survei ini dilakukan terhadap 400 responden dengan rincian masing-masing 50 persen responden laki-laki dan perempuan di 15 Kecamatan di Kota Medan.
“Dalam pertanyaan top of mind, pasangan Akhyar-Salman 35 persen sedangkan pasangan Muhammad Bobby Nasution- Aulia Rachman 29,25 persen. Sementara 35,75 Persen tidak tahu atau tidak jawab,” kata Direktur CRC, Ara Auza, Senin (14/9/2020).
Saat survei, responden diberi pertanyaan, seandainya pemilihan langsung Kota Medan dilaksanakan hari ini, siapa calon wali kota yang akan dipilih.
Namun, surveyor tidak menyebut nama bakal calon, kemudian responden secara spontan diminta menyebutkan nama.
Hasil survei permasalahan Kota Medan yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat yakni kemacetan lalu lintas 27 persen, keamanan dan ketertiban 21 persen, dan harga kebutuhan bahan pokok 20 persen.
“Masalah ini bisa menjadi isu bagi calon kepala daerah untuk dapat dimasukkan kedalam visi misi,” jelas Ara.
Terkait kriteria pemimpin Kota Medan, Ara mengatakan, masyarakat menginginkan pemimpin yang jujur, bersih, dan bebas korupsi. Kemudian, tokoh agama, kesamaan suku atau agama, putra daerah, tokoh partai politik, berpengalaman di pemerintahan.
“Hal yang mendasari responden dalam memilih calon Walikota dan Wakil Walikota Medan pada Pilkada adalah jujur, bersih, dan bebas dari praktik KKN,” tambahnya.
Terkait layak atau tidaknya kedua calon memimpin Kota Medan, Ara menjelaskan sebanyak 85,25 persen dipegang Akhyar dan 77,50 persen dipegang Bobby Nasution.
Seperti diketahui, dalam Pilkada Kota Medan akan ada dua Paslon yang akan berkontestasi. Keduanya adalah pasangan Bobby Nasution- Aulia Rachman dengan petahana Akhyar Nasution- Salman Alfarisi. (finta rahyuni)
