Bagi anda warga Sumatera Utara khususnya kota Medan yang rindu bermain egrang dan bakiak atau terompa batok serta permainan rakyat lainnya, kini telah hadir galerinya.
Bagi anda warga Sumatera Utara khususnya kota Medan yang rindu bermain egrang dan bakiak atau terompa batok serta permainan rakyat lainnya, kini telah hadir galerinya.

MEDAN, kaldera.id – Bagi anda warga Sumatera Utara khususnya kota Medan yang rindu bermain egrang dan bakiak atau terompa batok serta permainan rakyat lainnya, kini telah hadir galerinya.

Galeri yang menyuguhkan permainan rakyat budaya asli Indonesia itu telah hadir di Sekretariat KPOTI Sumut Jalan Sering, Kecamatan Medan Tembung.

Galeri itu resmi didirikan oleh anak-anak muda yang tergabung di Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Provinsi Sumatera Utara, Minggu (25/4/2021).

Hebatnya, galeri itu merupakan yang pertama dan masih satu-satunya di Indonesia.

“Alhamdulillah hasil kerja keras kita selama ini. Terimakasih kepada pihak yang telah membantu. Meski belum ada dukungan pemerintah, galeri permainan rakyat dan olahraga tradisional ini resmi berdiri. Ini yang pertama dan masih satu-satunya di Indonesia,” tegas Ketua KPOTI Sumut, Agustin Sastrawan Harahap.

Hal itu dikatakan Agustin dalam kegiatan softlaunching Galeri Permainan Rakyat di Sekretariat KPOTI Sumut, Jalan Sering Medan Tembung, Minggu (25/4/2021).

Turut hadir dalam kegiatan itu sejumlah Dewan Pakar KPOTI Sumut yakni Faisal Andry Mahrawa, Dr Rosmadana, serta Bendahara KPOTI Sumut Zulaini, sejumlah pengurus KPOTI Sumut dan Ketua KPOTI Deliserdang OK Alamsyah.

“Galeri ini hadir sebagai bagian upaya mengajak masyarakat peduli pemajuan kebudayaan karena Sumatera Utara kaya akan budaya yang kira-kira ada 2.600 permainan rakyat di Indonesia,” kata Agustin menambahkan.

Di sisi lain, Agustin mendorong Pemprov Sumut mendukung upaya KPOTI Sumut yang sampai detik ini konsisten terhadap penggalian membumikan, menggairahkan, melestarikan Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional di Sumut.

Sementara itu, Dewan Pakar KPOTI Sumut Faisal Andry Mahrawa menekankan pentingnya capacity building dilakukan KPOTI Sumut.

“Membangun kapasitas organisasi, apakah itu kapasitas pengurus maupun sekretariatan. Bagaimana kita mengevaluasi bila rapat-rapat pengurus saja tak pernah diadakan. Nah Capacity Building ini penting terus dilakukan,” ujar Dosen Ilmu Politik USU tersebut.

Faisal Mahrawa juga menambahkan, KPOTI harus bisa membangun gerakan dari dua sisi. Yakni gerakan struktural yang menggunakan mekanisme organisasi untuk pendekatan ke pemerintah.

“Serta gerakan masyarakat yakni pendekatan ataupun membentuk komunitas, pendekatan yang sifatnya melibatkan masyarakat,” ujar Faisal Mahrawa menambahkan.

Dewan Pakar KPOTI Sumut lainnya yakni Dr Rosmardana mendorong Galeri ini agar mampu mengedukasi masyarakat tentang pemajuan kebudayaan.

“Sebab budaya itu harus diwariskan. Galeri ini juga harus mampu menchallenge masyarakat agar terpacu peduli dengan kebudayaan kita sendiri,” ungkap Rosmardana yang juga Antroplog Unimed tersebut.

Sebagaimana diinformasikan, Galeri Permainan Rakyat ini diisi sejumlah hal dan kegiatan. Di antaranya kelas bermain permainan rakyat seperti egrang, bakiak, congklak, engklek dan terompa batok.

Kemudian ada juga wisata edukasi, cerita rakyat, wadah diskusi dan podcast serta jurnalistik kebudayaan.

Saat ini alat-alat bermain yang ada di galeri itu yakni egrang, bakiak, terompa batok, congklak serta permainan rakyat lainnya.

Di masa pandemi ini, mudah-mudahan galeri ini menjadi salahsatu alternatif pembelajaran dari rumah.

“Yaitu mengajak anak untuk bermain permainan rakyat dan olahraga tradisional. Menghilangkan jenuh karena sekolah dari rumah,” pungkas Agustin Sastrawan. (mustivan mahardhika)