Warga Yang Keberatan Keberadaan Pembatas Jalan Silahkan Mengadu ke Dewan

Anggota Komisi 4 DPRD Medan, Paul Mei Anton mengungkapkan, pemasangan pembatas jalan atau road barrier atau di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor bertujuan untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut.
Anggota Komisi 4 DPRD Medan, Paul Mei Anton mengungkapkan, pemasangan pembatas jalan atau road barrier atau di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor bertujuan untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut.

 

MEDAN, kaldera.id – Anggota Komisi 4 DPRD Medan, Paul Mei Anton mengungkapkan, pemasangan pembatas jalan atau road barrier atau di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor bertujuan untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut.

Dengan adanya pembatas tersebut, diharapkan masyarakat, khususnya pengendara semakin tertib berlalu lintas. Tidak saling berebutan dan juga memutar sesuka hati. Sehingga membahayakan pengendara lainnya.

Masalah warga akhirnya melawan arah untuk memeprcepat jarak tempuh dan bisa membahayakan, itu dikarenakan warganya sendiri yang tidak mau tertib.

“Orang Indonesia ini susah diajak tertib hingga jadi masalah. Kalau semuanya mau tertib pasti lebih baik kan,” kata politisi PDI Perjuangan ini kepada Analisa, Jumat (10/3/2023).

Dirinya menyarankan dan mempersilahkan bagi warga yang merasa keberatan atas pemasangan pembatas tersebut melaporkan kepada dewan, dalam hal ini Komisi 4 DPRD Medan untuk dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP). Tujuannya, agar dewan mendengarkan kebenarannya dari kedua belah pihak.

“Ini menurut versi masyarakat, lalu menurut versi Pemko apa dan bagaimana. Apakah setelah diuji dampaknya bagus atau tidak. Jika memang berdampak buruk dewan bisa menyarankan agar dikembalikan ke awal, atau pembatasnga di beberapa titik dibuka jika memang pemasangan saparatornya itu justru mengganggu,” pungkasnya.

Pemasangan pembatas jalan di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor oleh Pemko Medan yang tujuan menertibkan lalu lintas di kawasan itu sejak Desember 2022 lalu masih dikeluhkan warga yang tinggal di kawasan tersebut hingga kini.

Selain warga harus memutar jauh hingga ke Jalan AH Nasution dan sebaliknya, warga perumahan setempat, pedagang aneka makanan yang berdagang di kawasan itu, maupun pengguna jalan yang biasa melintas melalui jalan tersebut mengeluh. Sementara pedagang mengaku omsetnya turun setelah saparator itu dipasang.(reza)